1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Donald Trump dan Fenomena Kampanye Pemilu AS

8 September 2015

Di Jakarta, media ribut tentang foto selfie pimpinan DPR Nova Setyanto dan Fadli Zon dengan kandidat pilpres AS dari kubu kanan, Donald Trump. Di AS, Trump terdepan dalam jajak pendapat di kalangan pemilih kanan.

https://p.dw.com/p/1GTAW
Donald Trump Republikaner Vorwahlkampf
Foto: Getty Images/McCollester

Mahkamah Kehormatan Dewan Perwakilanm Rakyat (MKD) dilaporkan mulai mengkaji isu pertemuan pimpinan DPR Setya Novanto dan Fadli Zon dengan kandidat pilpres kubu kanan, Donald Trump di New York, Amerika Serikat.

Yang kemudian dikecam publik adalah puji-pujian kedua pimpinan DPR itu yang dilayangkan kepada Donald Trump, dan kenyataan bahwa para anggota DPR itu sebetulnya sedang melaksanakan perjalanan dinas ke AS atas biaya negara. Lalu bagaimana caranya para pimpinan DPR itu bisa mendadak ikut dalam sesi kampanye seorang kandidat pilpres Amerika Serikat? Perkara inilah yang akan dikaji lebih dalam oleh MKD.

Donald Trump Debatte Republikaner Vorwahlkampf
Foto: picture-alliance/AP Photo/J. Minchillo

Siapa Donald Trump..?

Donald John trump, lahir 14 Juni 1946, adalah seorang pengusaha konglomerat sukses. Bisnisnya mencakup bidang properti, media dan terutama entertainment, lewat unit usahanya Trump Entertainment Resorts. Untuk membuktikan keberhasilannya, tahun 2001 sang bilyuner dolar itu membangun gedung Trump World Tower bertingkat 72 di New York, tepat diseberang kantor pusat PBB.

Trump adalah putra pengusaha properti New York, Fred Trump. Tahun 1971 dia mengambil alih perusahaan ayahnya dan mengubah perusahaan menjadi sebuah konglomerasi dengan nama The Trump Organization. Foto-fotonya bersama puluhan wanita cantik hampir selalu menghiasi halaman muka koran dan majalah selebriti di AS.

USA Donald Trump in New York
Foto: picture alliance/landov/J. Angelillo

Dalam kampanyenya yang agresif, Trump menyerang lawan-lawan politiknya dari kubu Republik. Dia menyerang politisi perempuan dengan pernyataan-pernyataan ultrakonservatif yang meragukan kapasitas perempuan untuk memimpin. Dia juga menyerang pesaingnya, Jeb Bush, adik mantan presiden George W Bush, karena dianggapnya terlalu bersimpati pada kaum imigran dan sering menggunakan bahasa Spanyol di hadapan publik. Trump menuntut para politisi dan kaum migran AS untuk "menggunakan bahasa Inggris-Amerika yang benar".

Donald Trump Debatte Republikaner Vorwahlkampf
Foto: Getty Images/AFP/M. Ngan

hp/as (dpa,rtr,afp)