1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

DPR AS Akhirnya Setuju Kompromi Anggaran

2 Januari 2013

Krisis anggaran yang disebut „jurang fiskal“ akhirnya bisa dihindari. DPR AS menyetujui kompromi anggaran dengan 257 suara setuju dan 167 menolak. Kemenangan selangkah bagi Obama dan kubu Demokrat.

https://p.dw.com/p/17CA1
Anggota parlemen di Washington setelah kompromi anggaran
Anggota parlemen di Washington setelah kompromi anggaranFoto: Getty Images

Semua menarik napas lega. Ancaman kenaikan pajak dan pemotongan anggaran yang bisa mengakibatkan krisis ekonomi parah dapat dihindari. Setelah bersidang sepanjang hari, Dewan Perwakilan Rakyat yang dikuasai Republik menjelang tengah malam akhirnya menyetujui kompromi anggaran. Sehari sebelumnya, Senat yang dikuasai Demokrat dengan mayoritas besar sudah menyetujui rancangan itu. Tanpa kompromi tersebut, pajak secara otomatis akan naik secara drastis bagi seluruh warga Amerika Serikat diiringi pemotongan anggaran di segala bidang. Langkah drastis ini akhirnya bisa dicegah.

Sebenarnya banyak pihak yang sudah pesimis akan tercapai kompromi. Karena di DPR, sebagian besar anggota parlemen dari kubu Republik terus melancarkan kritik terhadap kompromi yang tercapai di Senat. Para anggota parlemen terlibat dalam diskusi kontroversial. Kubu Republik secara kategoris menolak kenaikan pajak dan menuntut pemotongan anggaran sosial yang lebih besar lagi. Presiden Barack Obama dan kubu Demokrat menolak hal itu.

Kenaikan Pajak Untuk Penghasilan Tinggi

Menurut rancangan undang-undang yang disepakati, pajak akan naik bagi orang berpenghasilan tinggi. Yaitu untuk keluarga yang berpenghasilan di atas 450.000 Dolar per tahun dan individu yang berpenghasilan di atas 400.000 Dolar per tahun. Pajak penghasilan mereka akan naik dari 35 persen menjadi 39,6 persen. Tadinya, Presiden Obama menjanjikan kenaikan pajak bagi semua yang berpenghasilan di atas 250.000 Dolar per tahun. Namun rencana itu ditentang keras oleh Republik di Senat dan DPR. Obama akhirnya mengalah dan menaikkan batas itu.

Presiden Obama dan Wapres Biden sambut kompromi anggaran
Presiden Obama dan Wapres Biden sambut kompromi anggaranFoto: Reuters

Untuk yang berpenghasilan tinggi, pendapatan dari keuntungan saham dan bunga tabungan uang di bank naik dari 15 menjadi 20 persen. Selain itu, pajak warisan akan naik dari 35 persen menjadi 40 persen bagi individu yang menerima warisan senilai di atas 5 juta Dolar, atau pasangan yang menerima warisan di atas 10 juta Dolar. Tunjangan untuk para penganggur akan diperpanjang satu tahun lagi. Kongres juga sepakat untuk menunda rencana pemotongan anggaran untuk dua bulan. Berarti, pemerintah punya waktu dua bulan untuk membahas lagi rencana penghematan di berbagai bidang.

Obama Sambut Kompromi

Presiden Barack Obama menyambut kompromi yang berhasil dicapai Demokrat dan Republik, terutama setelah perdebatan keras di DPR. Namun Obama mengatakan, kompromi ini hanyalah sebuah langkah awal untuk memperkuat ekonomi Amerika. Sebab defisit anggaran masih terlalu besar. Obama berharap, perundingan selanjutnya tidak dilakukan dalam suasana dramatis seperti ini.

”Jurang fiskal” berasal dari undang-undang anggaran untuk mengendalikan defisit. Ketika itu ditetapkan batas waktu 1 Januari 2013. Jika tidak ada kesepakatan antara Demokrat dan Republik sampai batas waktu ini, maka otomatis akan berlaku kenaikan pajak secara umum dan pemotongan anggaran besar-besaran. Para pengamat ekonomi cemas, jika langkah ini benar-benar dilakukan akan terjadi resesi ekonomi di Amerika Serikat yang mengakibatkan resesi global.

Setelah kesepakatan tercapai, Obama kembali ke Hawaii dan bergabung dengan keluarganya untuk melanjutkan liburan yang sempat tertunda karena krisis anggaran.

HP/CP (dpa,afp,rtr)