1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

DPR AS Sahkan RUU Kesehatan Obama

21 Maret 2010

Dengan 219 suara melawan 212 suara Dewan Perwakilan AS akhirnya menerima RUU Kesehatan. Sebelumnya, Obama melobi wakil Demokrat yang masih ragu.

https://p.dw.com/p/MYZA
Presiden Barack Obama dan Wapres Joe Biden bersiap memberi keterangan persFoto: AP

"Bukan untuk saya. Bukan untuk Partai Demokrat. Tetapi bagi warga Amerika Serikat. Merekalah yang menginginkan pembaruan", demikian seru Presiden AS Barack Obama pada rekan separtainya yang duduk di Dewan Perwakilan Rakyat, Sabtu lalu (20/3) di Gedung Capitol, Washington.

Ia mengakui, reformasinya tidak sempurna dan tidak menyelesaikan semua masalah, akan tetapi ia menjelaskan, "apakah ini langkah terpenting untuk sebuah reformasi sejak 55 tahun? - Absolut. Apakah ini perubahan besar sebuah sistem yang sudah ada? - Absolut."

Kemudian Obama menyebutkan keuntungan dari paket reformasinya. Misalnya, 32 juta warga AS yang tidak berasuransi mendapat kesempatan untuk memperoleh asuransi kesehatan, dengan meningkatnya persaingan dalam sistem, dalam jangka waktu pendek iuran asuransi dapat menurun, bagi masyarakat kelas menengah yang tidak mampu lagi membayar iuran yang terlampau mahal bisa memperoleh tunjangan negara.

Lalu Obama menunjuk pada penghitungan departemen urusan anggaran negara, bahwa reformasi kesehatan tidak hanya memerlukan kucuran dana, akan tetapi dalam sepuluh tahun ke depan juga menghemat uang.

Namun anggaran AS tidak mencukupi untuk membiayai sebuah reformasi kesehatan, demikian argumen utama kubu Republik menentang rancangan undang-undang yang diprakarsai Obama itu. Hal ini berulang kali disebutkan oleh ketua fraksi Republik, John Boehner, "rakyat AS tidak menginginkan satu hal pun dari RUU itu. Dan siapapun yang berpendapat, bahwa rakyat AS akan segera melupakan pemungutan suara ini, orang itu harus berhati-hati.“

Ancaman inilah yang membuat sejumlah anggota Demokrat khawatir karena meskipun partai Demokrat memperoleh suara mayoritas di kongres nanti, kubu Republik dapat menyerukan pemilihan ulang November mendatang.

Dan anggota Demokrat menyadari, jika menyetujui reformasi kesehatan itu, mereka akan diserang oleh anggota Republik dengan plakat, siaran iklan dan telefon. Untuk mengurangi serangan kubu Republik terhadap titik-titik lemah RUU tersebut, Sabtu lalu pimpinan partai Demokrat menolak rencana awal reformasi, sehingga dapat menggunakan prosedur lain dalam pemungutan suara hari ini (Minggu 21/3) di Dewan Perwakilan Rakyat.

Berdasarkan prosedur itu, anggota Demokrat di dewan tidak harus menyetuji secara langsung RUU itu, tetapi cukup menyetujui perubahannya saja. Anggota Demokrat akan memastikan dua hal itu satu per satu. Sejumlah pengamat menilainya sebagai pertanda, bahwa partai Demokrat akan mendapat 216 suara yang diperlukan untuk meloloskan RUU dalam pemungutan suara di dewan nanti.

Di akhir pertemuan kemarin (Sabtu 20/3) kepada rekan separtainya Obama mengatakan, "reformasi kesehatan menjadi diskusi sejak beberapa dekade. Sedangkan reformasi ini menjadi diskusi sejak satu tahun. Kini semuanya terletak di tangan kalian. Sudah waktunya untuk reformasi kesehatan bagi AS. Saya yakin, hari Minggu (21/3) kalian akan berhasil. Terima kasih.“

Anne Engelke / Andriani Nangoy

Editor: Christa Saloh