1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Drama Injury Time Menuju La Decima

cp/ap (dpa, rtr, ap)25 Mei 2014

Real Madrid meraih La Decima pada Liga Champions setelah lama kekeringan, dan langsung mengeset kesuksesan lainnya musim depan. Finalis Atletico Madrid juga berjanji akan terus bermain padu.

https://p.dw.com/p/1C6eR
Foto: Reuters

"Saya akan bertahan di Madrid. Sekarang saya ingin memenangkan La Undecima (titel kesebelas). Saya tidak akan pergi," tegas kiper Iker Casillas ketika perayaan kemenangan 4-1 Real atas musuh satu kota Atletico Madrid pada final Liga Champions.

Pernyataan ini menjadi musik bagi presiden klub Florentino Perez, yang mendambakan hegemoni klubnya di Spanyol dan Eropa.

"Real Madrid abadi," ujar Perez. "Kami berhasil mengakhiri sebuah obsesi, dan sekarang kami sepenuhnya terbebas dan bisa memikirkan La Undecima dan La Duodecima (titel keduabelas)."

Gelar juara Liga Champions sebelum kemenangan Sabtu (24/5) berhasil direbut tahun 2002, dan Perez telah menghabiskan ratusan juta Euro untuk kembali ke puncak setelah bertahun-tahun Barcelona mendominasi sepakbola Spanyol baik pada tingkat domestik maupun luar negeri - dan mengatasi ganjalan pada semifinal dalam tiga tahun terakhir.

Rangkaian transfer fantastis

Cristiano Ronaldo merayakan gol keempat timnya pada final Liga Champions di Lisabon
Cristiano Ronaldo merayakan gol keempat timnya pada final Liga Champions di LisabonFoto: FRANCISCO LEONG/AFP/Getty Images

Cristiano Ronaldo digaet dari Manchester United tahun 2009 dengan biaya transfer yang memecahkan rekor, dan tahun 2013 Perez juga memboyong pemain Wales Gareth Bale seharga 100 juta Euro serta pelatih Italia Carlo Ancelotti untuk kembali merebut trofi Eropa.

Ancelotti dua kali menjuarai Liga Champions masing-masing sebagai pemain dan pelatih bagi AC Milan, dan paham betul apa yang dipertaruhkan.

"Hari pertama kerja, ketika masuk ke dalam ruangan trofi di Santiago Bernabeu, saya berkata kepada presiden klub bahwa masih ada satu piala yang hilang dan kita harus berusaha merebutnya musim ini. Kami berhasil mencapainya," Ancelotti bercerita.

Target musim depan

Ancelotti berhasil menggondol piala Copa del Rey usai menumbangkan Barcelona dan Real kini menarget gelar juara La Liga musim depan sejak terakhir menang tahun 2012, setelah Barcelona kembali menang tahun 2013 dan Atletico untuk pertama kalinya dalam 18 tahun musim ini.

Namun Real harus berjuang keras - dan juga mengantongi keberuntungan - untuk mengalahkan Atletico dalam sebuah laga ketat yang tidak bisa dibilang tak berimbang seperti yang terlihat dari skor akhir.

"Yang tersulit adalah mendapatkan gol penyeimbang. Kami tidak punya ruang sedikitpun, Atletico bertahan dengan sangat baik, meski kami mencoba semua cara hingga ke detik-detik terakhir - akhirnya kami berhasil dan permainannya langsung berubah total," ungkap Ancelotti.

Pemain Uruguay Diego Godin (kiri) bersama Gabi Fernandez usai gol tunggal Atletico Madrid
Pemain Uruguay Diego Godin (kiri) bersama Gabi Fernandez usai gol tunggal Atletico MadridFoto: picture-alliance/dpa

Tidak patah arang

Harapan Atletico pada Diego Costa pupus pada menit ke-9 ketika ia harus hengkang dari lapangan hijau, dan kali ini sundulan Diego Godin tidak cukup untuk merebut trofi lagi, sepekan setelah gol Godin di Barcelona membawa Atletico merebut gelar juara La Liga.

"Jelas saya merasa sedih, karena kami kalah dan ini memalukan. Tapi pada akhirnya, saya bangga pada tim ini, pada semua yang berada di dalam klub dan para fans. Ini sepakbola, bisa kalah, bisa menang," ucap Godin.

Pelatih Diego Simeone, yang disuruh keluar lapangan saat perpanjangan waktu karena kehilangan kesabaran, juga memuji anak asuhnya dan berjanji Atletico akan kembali musim depan untuk memastikan bahwa kesuksesan mereka bukan sekedar kebetulan.

"Kami akan berlibur bersama keluarga, menonton Piala Dunia dan kemudian kembali bekerja keras," tutur lelaki yang berhasil memajukan Atletico sejak ditunjuk melatih akhir tahun 2011.

cp/ap (dpa, rtr, ap)