1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Dua Nyawa Raja Narkotika Meksiko

10 Maret 2014

Nazario Moreno Gonzalez, gembong kartel narkotika Meksiko tewas untuk "kedua kalinya" akhir pekan lalu. Ia dikenal sebagai sosok ganjil yang mengawinkan dunia mafia dengan keyakinan agama.

https://p.dw.com/p/1BMjz
Gambar simbol narkobaFoto: Fotolia/Africa Studio

Pemerintah Federal, hari Minggu lalu (09/03/2014) akhirnya memiliki apa yang selama ini hilang – mayat Moreno.

Selama operasi memburu Capo atau pimpinan mafia tertinggi Meksiko itu, pembunuhan atas orang yang seharusnya sudah mati itu adalah peristiwa paling aneh, bahkan melampaui penangkapan raja obat bius paling dicari dua pekan lalu, Joaquin "El Chapo" Guzman, figur mistik lainnya yang menyerah tanpa perlawanan setelah 13 tahun melarikan diri sejak kabur dari penjara.

Warga Michoacan sebelumnya dilaporkan melihat Moreno, yang dikenal dengan panggilan ”Yang Paling Gila,” di sekitar negara bagian itu sejak pemerintah mengklaim bahwa pimpinan gangster itu tewas dalam baku tembak dua hari, dengan polisi federal pada Desember 2010, meski pemerintah mengakui bahwa mereka tak pernah menemukan mayatnya.

Yakin 100 persen

Pemerintah Meksiko telah melacaknya sejak Januari, dan tentara serta angkatan laut menemukannya di Timbuscatio, sebuah kota di pegunungan terpencil di kawasan pertanian negara bagian barat, yang merupakan markas kartelnya. Para pejabat mengatakan tentara melepaskan tembakan sebagai respon atas sebuah ”agresi” ketika mereka mencoba melakukan penangkapan.

Tomas Zeron, kepala unit penyelidik kriminal untuk kantor Kejaksaan Agung, mengatakan identitas bos kartel itu sudah dikonfirmasi 100 persen melalui sidik jari, namun ia menambahkan bahwa pengujian lain masih akan dilakukan.

”Ini adalah sebuah kemenangan. Ia melakukan banyak kerusakan bagi warga Michoacan," kata Hipolito Mora, salah seorang pemimpin kelompok ”bela diri” warga yang bangkit tahun lalu menentang kartel Moreno yakni the Knights Templar. Pertempuran antara dua kelompok ini telah menyebabkan pemerintahan Presiden Enrique Pena Nieto akhirnya mengambil tindakan tegas terhadap geng obat bius tersebut.

Berikutnya

Sebelumnya

La Familia dan the Templars yang dikendalikan Moreno, membagi-bagikan literature dan buku berisi panduan moral dan doa iman kepada Tuhan, meski mereka dikenal menjual methamphetamine kepada Amerika dan berkuasa di Michoacan dengan cara mencuri, membunuh dan memeras warga.

Mexiko Polizeiaktion gegen Drogenboss Nazario Moreno Gonzalez
Nazario Moreno Gonzalez menyuntikkan doktrin agama ke dalam organisai kartel yang ia pimpin.Foto: picture-alliance/dpa

La Familia dilaporkan mengambil inspirasi dari sumber-sumber yang ganjil: buku "Wild at Heart," yang ditulis pengarang evangelis Amerika John Eldredge dari gereja pelayanan Ransomed Heart Ministries yang berbasis di Colorado. Pemerintah Meksiko menggambarkan profil Moreno ”yang mengangkat dirinya sebagai seorang 'Messiah,' menggunakan kitab Injil untuk merangkul orang miskin dan mendapatkan loyalitas mereka.”

Ia menerapkan nilai moral yang melarang penggunaan obat keras dan sejenisnya di dalam kawasan Meksiko.

“Mereka percaya bahwa mereka sedang mengerjakan tugas Tuhan, dan membagi-bagikan alkitab dan uang kepada orang miskin,” tulis laporan badan anti narkotika DEA. ”La Familia Michoacana juga memberikan uang ke sekolah dan para pejabat lokal.”

Moreno dilaporkan menulis sendiri buku panduan tentang nilai-nilai agama bagi kartelnya, yang sering dikutip sebagai ”Kata-kata dari ‘Yang Paling Gila'.”

Lebih buas

Setelah pertempuran akhir 2010 di mana Moreno sebagai pimpinan utama La Familia dilaporkan tewas, puncuk pimpinan geng lainnya juga ditangkap atau mati terbunuh yang menyebabkan kartel itu diduga melemah.

Sekutu paling dekat Moreno, Servando "La Tuta" Gomez, saat itu berpura-pura menyampaikan duka cita atas kematian sahabatnya, dan membuat La Familia bubar karena sisa-sisa kartel itu diusir paksa dari Michoacan.

Mereka kemudian mendirikan the Knights Templar, yang berkembang menjadi kekuatan teror yang lebih besar bagi masyarakat.

Kartel ini berkembang jauh, melakukan pemerasan atas para petani, tukang petik dan para tukang bungkus jeruk, dan mencuri mineral dari pertambangan milik pemerintah dan menjualnya ke pasar gelap di Cina melalui kota pelabuhan Michoacan yakni Lazaro Cardenas, yang juga dikuasai the Knights Templar.

ab/vlz (afp,ap,rtr)