1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
TerorismeJerman

Kanselir Scholz kepada Israel: "Jerman Berada di Sisi Anda"

Christoph Strack
9 Oktober 2023

Di Jerman, mulai dari politisi hingga publik menyampaikan kemarahan atas teror Hamas terhadap Israel. Kegeraman meningkat atas adanya perayaan bagi-bagi permen.

https://p.dw.com/p/4XHVU
Gerbang Brandenburg di Berlin diterangi cahaya bermotif bendera Israel
Gerbang Brandenburg di Berlin diterangi cahaya bermotif bendera IsraelFoto: Sven Käuler/dpa/picture alliance

Syok, ngeri, marah.Serangan Hamas terhadap Israel telah menggerakkan banyak orang di Jerman. Sekitar 2.000 orang, demikian menurut perkiraan polisi, menghadiri unjuk rasa solidaritas pada akhir pekan di depan Gerbang Brandenburg di Berlin. Massa membawa bendera Israel.

"Berlin berdiri teguh di sisi Israel," ujar Kai Wegner, Wali Kota Ibu Kota Jerman, Berlin. Semua yang berorasi pada hari itu menegaskan hak Israel untuk mempertahankan diri secara militer dalam menghadapi teror.

"Tidak ada spiral kekerasan, ini adalah serangan teroris Hamas terhadap warga sipil Israel," tegas Presiden Masyarakat Jerman-Israel (DIG), Volker Beck. Israel harus "memastikan bahwa Hamas tidak lagi dapat melakukan kejahatan seperti itu lagi," ujarnya. DIG mengundang beberapa organisasi Yahudi ke acara tersebut.

Kemarahan atas perayaan bagi-bagi permen di Berlin

Demonstrasi mendukung Israel juga terjadi di kota-kota Jerman lainnya pada hari Minggu (08/10), di Köln. Acara serupa juga direncanakan pada hari Senin (09/10) di Hanover dan Würzburg. Pada Minggu malam di Berlin, Gerbang Brandenburg pun diterangi cahaya bermotif bendera Israel.

Namun pada malam yang sama, terdapat juga gambar-gambar lain di distrik Neukölln di Berlin yang menyebabkan kemarahan besar-besaran di Jerman. Menurut media lokal di Berlin, sejumlah anggota jaringan solidaritas tahanan Palestina, Samidoun, membagikan permen sebagai bentuk kegembiraan atas teror terhadap warga Israel. Polisi Berlin telah mengajukan tuntutan pidana dalam beberapa kasus terkait hal ini, dan Duta Besar Israel untuk Jerman, Ron Prosor, telah menyerukan diberlakukannya tindakan tegas terhadap jaringan tersebut. 

Aksi solidaritas terhadap Israel di Gerbang Brandenburg di Berlin
Aksi solidaritas terhadap Israel di Gerbang Brandenburg di Berlin, menyusul serangan Hamas ke Israel, Minggu 8 Oktober 2023.Foto: LIESA JOHANNSSEN/REUTERS

Sementara itu, kekhawatiran mengenai keamanan institusi Yahudi di Jerman semakin meningkat. Menteri Dalam Negeri Federal Nancy Faeser (SPD) menjelaskan telah meningkatkan tindakan pencegahan keamanan untuk institusi Yahudi dan Israel.

Rabi dikawal polisi untuk doa subuh

Apa artinya pernyataan Menteri Faeser itu? Konkritnya bisa dilihat lewat pengamatan pribadi di sebuah area di Berlin pada hari Minggu pagi. Seorang rabi sedang berjalan melalui distrik yang masih sepi pada hari Minggu, untuk melaksanakan doa pagi di sinagoga. Beberapa meter di belakangnya, sebuah mobil polisi melaju dan terus mengawasinya untuk menjaga keamanan.

Secara politis, pada hari Minggu para pemimpin partai SPD, Partai Hijau dan FDP, CDU dan CSU membuat pernyataan bersama yang jarang terjadi. Pernyataan mereka mengungkapkan solidaritas menyeluruh terhadap negara yang diserang.

"Keamanan Negara Israel adalah kewajiban kami dan Alasan Kenegaraan Jerman. Mereka adalah mitra dan sahabat kita dan terhubung dalam komunitas nilai-nilai demokratis".

Kanselir Scholz: Ini serangan barbar

Kanselir Jerman Olaf Scholz melontarkan komentar serupa saat tampil di depan kamera di Kantor Kanselir pada Minggu sore. Ia juga menyebutkan bahwa bendera Israel akan dikibarkan di depan gedung serta di depan Bundestag dan kursi Presiden Federal.

"Keamanan Israel adalah Alasan Kenegaraan Jerman. Hal ini terutama berlaku di masa-masa sulit seperti saat ini. Dan kami akan bertindak sesuai dengan hal tersebut," ungkap Scholz. Dia menyebut serangan Hamas sebagai tindakan "barbar." Dan mengatakan ke rakyat Israel: "Jerman ada di pihak Anda."

Pada saat yang sama, Scholz menjelaskan ia telah berbicara dengan beberapa kepala pemerintahan negara-negara Barat dan berencana menelepon Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi. Menurutnya, konsekuensi meluasnya konflik di wilayah tersebut harus segera dicegah. 

Pada hari Sabtu (07/10) di hadapan Kanselir Scholz, Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock mengecam serangan tersebut sebagai "teror durjana". Ia juga mengatakan Israel mempunyai hak berdasarkan hukum internasional untuk membela diri.

Hingga Minggu sore, secara mengejutkan, tidak ada komentar mengenai masalah ini dari partai ultrakanan AfD, dan hampir tidak ada komentar dari partai sayap kiri.

Ada dana Jerman mengalir ke Hamas?

Tuntutan terkuat di media sosial, serta dalam komentar yang dipublikasikan atau dalam beberapa pernyataan politik, adalah menghentikan semua dukungan finansial untuk pihak Palestina apabila dana itu juga mengalir ke Hamas.

Bisa jadi ini sebabnya Menteri Pembangunan Jerman Svenja Schulze (SPD), yang sebagian besar anggarannya disalurkan ke pihak Palestina, pada hari Minggu mengeluarkan pernyataan: "Kami sangat berhati-hati untuk memastikan bahwa dukungan kami terhadap masyarakat di wilayah Palestina bertujuan untuk perdamaian dan bukan untuk teroris," jelasnya.

Dan kemudian dia menyebut serangan terhadap Israel sebagai "titik balik yang mengerikan. Oleh karena itu, kami akan menguji seluruh komitmen kami terhadap wilayah Palestina." Selama peninjauan ini, kementeriannya terutama ingin berbicara dengan Israel tentang kemungkinan proyek pembangunan di wilayah tersebut.

Wakil Presiden parlemen Jerman, Bundestag Petra Pau, yang sering bepergian ke Israel, adalah salah satu dari sedikit tokoh sayap kiri yang bersuara lantang. Dia juga mengambil posisi yang jelas di hadapan massa yang berdemonstrasi di Berlin.

"Ini adalah terorisme, ini adalah kejahatan," ujar Petra Pau di Gerbang Brandenburg. Siapa pun yang merayakan tindakan kekerasan Hamas secara online "akan menjadi kaki tangan para penjahat." Selama orasi Pau, teriakan keras "Jangan ada dana untuk Hamas" berulang kali terdengar dari massa. Pada titik tertentu dia berkata: "Saya pikir itu sudah jelas."

(ae/as)