1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Dunia Internasional Harus Bertindak

28 Juli 2011

Berbagai harian internasional memberikan berbagai latar belakang bagi bencana kelaparan di Tanduk Afrika. Pemecahannya bisa berupa dana bantuan, diperbaikinya sistem politik, sampai pengerahan pasukan militer.

https://p.dw.com/p/125gX
Badang Pangan PBB mulai pengiriman bahan pangan ke Somalia
Badang Pangan PBB mulai pengiriman bahan pangan ke SomaliaFoto: dapd

Bencana kelaparan yang saat ini melanda Afrika tetap menjadi sorotan berbagai harian internasional. Dalam tajuknya, harian Belanda de Volkskrant berkomentar: Bencana kelaparan di Somalia juga diakibatkan oleh kekacauan politik, yang sudah menghantui negara ini sejak 20 tahun. Runtuhnya negara, perang saudara serta penekanan dari para panglima perang dan milisi Islam Al-Shabbab. Sehubungan dengan tingkat penderitaan disana, sekarang dilakukan sebuah percobaan yang cukup berbahaya, yaitu untuk mengirimkan bantuan darurat ke jantung wilayah bencana. Tetapi bantuan yang dibutuhkan oleh Somalia dalam jangka panjang, adalah dunia internasional yang bertindak dengan tekad bulat melawan kekacauan politik di Somalia.

Bencana kelaparan di Tanduk Afrika juga dikomentari oleh harian La Marseillaise yang terbit di selatan Perancis. Harian ini menulis: Kalau kita mengingat milyaran dollar yang dalam waktu beberapa hari akan dimobilisir untuk menyelamatkan sebuah sistem mata uang atau sebuah institut keuangan, maka kita boleh menyimpulkan, bahwa sebanarnya dana yang diperlukan itu ada. Dana ini seharusnya pertama-tama dipakai untuk menolong orang-orang dalam situasi darurat yang terancam mati kelaparan. Lalu dana ini secara timbal balik bisa digunakan untuk menolong negara-negara termiskin dunia, yang menghadapi akibat terparah dari perubahan iklim. Dan dana ini selanjutnya dapat digunakan untuk mempersiapkan sebuah masa depan, dengan lebih sedikit ketidakadilan, konflik dan penderitaan.

Harian Jerman Tagesspiegel yang terbit di Berlin dalam tajuknya mengusulkan untuk mengerahkan pasukan militer untuk mengamankan bantuan kemanusiaan di Somalia. Ditulisnya: Intervensi kemanusiaan yang didukung dan dilindungi oleh militer sepertinya tidak bisa dihindarkan. Alternatifnya adalah, percaya bahwa milisi Al-Shabbab bisa sedikit mengalah atau disogok. Tentu ada argumen yang memperingatkan agar berhati-hati, bahwa infrastruktur Somalia hancur, milisi akan melawan, dan Amerika Serikat dan mitra NATO-nya sedang terlibat konflik di tempat lain. Orang juga bisa mengelak dengan mengatakan, bahwa jutaan orang di Korea Utara juga kelaparan. Tetapi disana, sebuah intervensi tidak memungkinkan, terkait dengan ancaman senjata atom. Tetapi dimana ada kesempatan, untuk memberikan bantuan kemanusiaan di wilayah darurat melalui dukungan militer, seharusnya dunia barat bertindak. Somalia sudah berseru.

Selain tema bencana kelaparan, tema lain yang disoroti harian internasional adalah debat alot mengenai anggaran rumah tangga di Amerika Serikat. Harian Perancis Le Figaro berkomentar: Minggu depan terdapat bahaya, bahwa dunia jatuh ke dalam krisis yang serius. Bukan karena Euro, melainkan karena Amerika Serikat, yang tidak berhasil mengendalikan masalah hutangnya. Setelah di saat-saat terakhir diputuskan, bahwa Yunani mendapatkan paket bantuan kedua, adalah sesuatu yang menghibur, bahwa tidak semua hal buruk datangnya dari Eropa yang sedang pingsan. Dan bukan kita saja lah yang tidak tahu cara mengendalikan perekonomian. Amerika Serikat dan Eropa mempunyai sindrom penyakit yang sama: Keduanya merupakan masyarakat yang hidup terlalu nyaman dan sekarang susah beradaptasi di sebuah dunia, dimana standar hidupnya harus diturunkan.

Anggatira Gollmer/dpa/afp
Editor: Agus Setiawan