1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ebola Krisis Kesehatan Terburuk Era Modern

13 Oktober 2014

Wabah Ebola yang mula-mula menyerang beberapa negara di Afrika Barat, kini mulai menginfeksi langsung warga di Eropa dan Amerika. WHO menilai Ebola merupakan krisis kesehatan terburuk di zaman modern.

https://p.dw.com/p/1DU48
Foto: D.Faget/AFP/Getty Images

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia WHO Margaret Chan menyatakan di Manila, wabah Ebola di Afrika Barat merupakan krisis kesehatan paling akut dalam zaman modern ini. Sejauh ini lebih 4.000 orang tewas akibat wabah yang melanda beberapa negara di Afrika Barat itu. Chan juga mencemaskan penyebaran epidemi ke benua lainnya.

Ketakutan WHO itu amat beralasan, pasalnya dari Amerika Serikat dilaporkan kasus pertama penularan Ebola lewat kontak langsung dengan pasien. Seorang perawat dari Texas dinyatakan positif tertular Ebola, diperkirakan akibat melanggar standar keamanan penangan penyakit menular dan mematikan.

Perawat perempuan yang dirahasiakan namanya, menjadi orang kedua yang tertular virus Ebola di luar Afrika. Sebelumnya seorang perawat perempuan asal Spanyol juga tertular lewat kontak langsung dengan pasien yang tertular di Afrika. Diduga modus penularan juga sama, yakni melanggar standar keamanan baku.

Direktur pusat pencegahan dan penanggulangan penyakit Amerika Serikat CDC Thomas Frieden menegaskan, akan melakukan monitoring dan memeriksa sejumlah perawat lain yang menangani kasus Ebola di rumah sakit Dallas, di mana pasien yang tertular di Liberia dirawat, yang akhirnya meninggal Rabu pekan lalu. "Investigasi juga akan melacak di mana letak kesalahan protokol," ujar Frieden.

Pemeriksaan di bandara

Kasus penularan Ebola di luar Afrika itu kembali mencuatkan ketakutan WHO akan makin meluasnya wabah. Sejauh ini belum ada obat atau vaksi ampuh untuk mengobati dan mencegah serangan virus Ebola.

Sebagai tindakan antisipasi, sejumlah bandar udara di Amerika Serikat dan Eropa kini menerapkan pemeriksaan kesehatan terhadap penumpang yang datang dari Afrika Barat. Bandara di New York, Atlanta, Chicago, Newark dan Washington melakukan "screening" suhu tubuh untuk melacak kemungkinan simptom deman. Juga penumpang harus menjawab beberapa pertanyaan untuk mengetahui kemungkinan terpapar virus Ebola.

"Screening saat penumpang keluar pesawat, tidak mungkin bisa mendeteksi semua kasus pasien Ebola. Akan tetapi sejauh ini juga belum ada metode yang ampuh untuk meredusi penyebaran virus mematikan itu," kata pernyataan dari CDC.

as/yf (rtr,afp,ap)