1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ekonomi Jerman Makin Mampu Bersaing

5 September 2013

Jerman menduduki posisi 4 dalam peringkat daya kompetisi global versi WEF. Peringkat teratas diduduki oleh Swiss, disusul Singapura dan Finlandia.

https://p.dw.com/p/19cVZ
A logo of the World Economic Forum , January 25, 2011 in Davos.
Logo WeltwirtschaftsforumFoto: AFP/Getty Images

Selama lima tahun berturut-turut, Swiss menjadi negara paling kompetitif di dunia. Demikian menurut Indeks Daya Kompetisi Global 2013 yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF) hari Rabu (04/9) setelah melakukan analisa di 148 negara.

Laporan yang disebut Global Competitive Index (GCI) dikeluarkan WEF setiap tahun. Menurut GCI 2013, Jerman berada di peringkat ke-4, di atas Amerika Serikat yang menduduki posisi ke-5. Jerman mendapat nilai 5,51 dari skala 1 sampai 7. Setahun sebelumnya, Jerman masih menduduki posisi ke-6.

Para ahli WWF menyatakan, perekonomian Jerman punya fleksibilitas dan daya inovasi yang tinggi. Selain itu, infrastruktur di Jerman makin baik. Studi WEF juga menyebutkan, perusahaan Jerman mengeluarkan dana besar untuk penelitian dan pengembangan. Masalah utama Jerman adalah pasar kerja yang dinilai belum cukup fleksibel menghadapi tantangan global.

Swiss tetap teratas

Swiss berhasil mempertahankan posisi puncak dengan skor 5,67 sebagai negara dengan daya saing paling tinggi di dunia. Perusahaan-perusahaan besar asal Swiss seperti Nestle dan Novartis telah memberi kontribusi besar dalam bidang inovasi. Selain itu, pasar kerja Swiss dinilai sangat efisien. Posisi kedua diduduki oleh Singapura dengan skor 5,61, posisi ketiga Finlandia dengan skor 5,54.

Daya saing Amerika Serikat mengalami perbaikan, setelah empat tahun berturut-turut memburuk. AS kini menduduki posisi ke-5 setelah Jerman. Menurut WEF, AS berhasil melakukan inovasi dalam bidang produksi dan bidang jasa. AS juga dinilai berhasil mengatasi krisis di pasar keuangan.

Pendiri WEF Klaus Schwab menerangkan, kemajuan ekonomi di masa depan akan ditentukan oleh kemampuan melakukan inovasi. Kalau dulu ada pembedaan antara negara yang "sudah berkembang" atau "belum berkembang", nantinya pembedaan itu akan hilang. "Kita akan lebih menengok pada negara yang kaya inovasi atau miskin inovasi", kata Schwab.

Indonesia naik peringkat

Indonesia termasuk salah satu negara yang membuat loncatan paling besar dalam ranking GCI 2013. Indonesia kini berada di peringkat 38, naik 12 peringkat dari posisi tahun sebelumnya. Daya saing Indonesia membaik karena perbaikan infrastruktur, pemerintahan yang lebih efisien, defisit anggaran rendah dan kemajuan di sektor teknologi.

Kemunduran dialami banyak negara-negara di Timur Tengah. Mesir jatuh dari peringkat 11 ke peringkat 118. Iran turun dari peringkat 16 ke peringkat 82, karena situasi politik yang tidak stabil dan kurangnya investasi asing.

Laporan WEF dibuat berdasarkan 12 indikator daya kompetisi yang mengukur produktivitas, tingkat kemakmuran serta kondisi makro ekonomi suatu negara. Global Competitive Index tahun 2013 melibatkan 148 negara. Negara-negara Afrika menduduki peringkat terbawah.

hp/ek (dpa, rtr)