1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Eksperimen Pelatih Timnas Jerman Joachim Löw

Vidi Legowo29 Maret 2007

Timnas Jerman bereksperimen dalam pertandingan persahabatan melawan Denmark dengan pemain-pemain muda yang belum berpengalaman. Apa yang ingin diraih oleh pelatih Joachim Löw?

https://p.dw.com/p/CTBR
Pelatih Timnas Jerman Joachim Löw
Pelatih Timnas Jerman Joachim LöwFoto: AP

MSV Arena, stadion sepakbola di kota Duisburg Jerman kemarin malam (28/3) penuh terisi oleh penggemar sepakbola Jerman. 31 ribu tiket ludes terjual untuk pertandingan persahabatan Jerman melawan Denmark. Namun, sorakan penonton di babak kedua berubah menjadi seruan negatif terhadap permainan para pemain muda yang sengaja diturunkan oleh pelatih Jerman Joachim Löw untuk mengistirahatkan pemain-pemain bintangnya. Delapan pemain baru dipanggil untuk bergabung dengan timnas oleh Löw. Apakah ini kesalahan pertama Löw dalam karirnya sebagai pelatih timnas Jerman? Pertandingan itu sendiri berakhir dengan 1-0 bagi tim tamu Denmark.

Roberto Hilbert, Gonzalo Castro dan Patrick Helmes. Nama-nama ini masih terdengar asing bagi penggemar sepakbola Jerman yang berada di luar negeri. Mereka adalah pemain-pemain muda yang kemarin memainkan pertandingan pertama mereka dengan mengusung nama tim nasional Jerman. Mereka adalah bagian dari eksperimen pelatih Joachim Löw dalam pertandingan persahabatan melawan Denmark. Kalah 0-1 sepertinya tidak mengganggu Löw. Padahal ini adalah kekalahan pertama yang dideritanya semenjak ia menjabat sebagai pelatih menggantikan Jürgen Klinsmann Agustus tahun lalu.

„Saya rasa keputusan ini sudah kita ambil sejak lama, bahwa kita akan menggunakan pertandingan seperti ini untuk menyatukan mereka dengan tim. Ini penting untuk pengalaman mereka dan kelajutan karir mereka. Dari pertandingan sendiri, menurut saya mereka secara keseluruhan telah memberikan segalanya. Tapi pemain Denmarkbermain lebih baik dari kami.“

Patrick Helmes adalah salah satu pemain debutan yang mencuri perhatian dalam pertandingan kemarin. Pemain klub FC Köln yang baru berusia 23 tahun memang hanya bermain selama 12 menit. Namun ia memperoleh tiga kesempatan besar untuk mencetak gol. Löw mengatakan, ‚penyelesaian akhir’ Helmes masih harus dipoles lagi. Helmes yang juga dijuluki sebagai ,calon pengganti Lukas Podolski’ tampak lebih menyesalkan kekalahan tim Jerman daripada memikirkan kelanjutan nasibnya dalam tim.

„Saya tentu senang karena bisa bermain dalam tim nasional untuk pertama kalinya. Ini sebuah penghargaan dan impian saya selama ini. Dan ya saya senang bisa merayakan debut saya dan saya rasa saya juga bermain cukup baik. Tapi di lain pihak kami kalah, dan saya tidak puas karenanya.“

Dalam pertandingan kemarin, keenam debutan Löw didampingi oleh pemain-pemain muda yang sudah beberapa kali diturunkan seperti Marcell Janssen, Clemens Fritz dan Piotr Trochowski. Kevin Kuranyi dan Thomas Hitzlsperger dapat dibilang merupakan wakil dari pemain-pemain senior. Mereka berbagi ban kapten selama pertandingan tersebut. Hitzlsperger sendiri menyambut kehadiran pemain-pemain muda dalam tim. Lagipula menurut Hitzlsperger, kecanggungan harus bermain dengan pemain yang sama sekali baru sudah diperingatkan sebelumnya oleh Löw.

„Semua telah berusaha. Namun dalam pertandingan pertama memang normal kalau sedikit tegang. Ini dapat terlihat dalam beberapa aksi mereka. Tapi ini bukan celaan. Mereka telah memberikan segalanya. Di latihan memang lebih mudah, ketegangan pun belum terlihat. Tapi dalam pertandingan internasional memang lain.“

Pertandingan berikutnya tim nasional Jerman akan digelar 2 Juni mendatang dalam putaran kualifikasi Piala Eropa melawan San Marino di kota Nürnberg – Jerman. San Marino dapat dibilang bukanlah tim yang sebanding dengan Jerman. Para pengamat sepakbola kini menantikan kabar apakah pelatih Jerman Joachim Löw akan berani untuk kembali menurunkan para pemain debutannya dalam pertandingan tersebut. Saat ini Jerman memimpin Grup D dalam kualifikasi Piala Eropa 13 poin di atas Ceko dan Irlandia.