Mnangagwa Ditetapkan Sebagai Pemenang Pemilu Zimbabwe

Komisi pemilihan mengumumkan hasil pemilu presiden per provinsi sampai Kamis malam (2/8) dan menyatakan Presiden Mnangagwa menang tipis atas saingannya Nelson Chamisa dengan mengumpulkan 50,8 persen suara.

Ketika hasil dari empat provinsi dihitung, Gerakan oposisi untuk Perubahan Demokratis MDC dari Nelson Chamisa memimpin dengan kelebihan sekitar 50.000 suara atas ZANU-PF yang berkuasa. Namun sejak penghitungan di provinsi kelima dan seterusnya, ZANU-PF dengan calonnya Emmerson Mnangagwa alias "Crocodile" beralih memimpin perolehan suara.

Ketika hasil dari provinsi terakhir dilaporkan, perolehan suara Emmerson Mnangagwa mencapai 50,8 persen. Nelson Chamisa dinyatakan memenangkan 44,3 persen suara.

Untuk menjadi presiden Zimbabwe, seorang kandidat harus merebut lebih dari 50 persen suara. Nelson Chamisa tampaknya berhasil menang di daerah perkotaan tetapi Emmerson Mnangagwa unggul perolehan suara di daerah pedesaan.

Oposisi akan ajukan gugatan ke pengadilan

Sebelum pengumuman penghitungan suara, terjadi bentrokan antara pendukung oposisi dan tentara di Harare yang menyebabkan sedikitnya enam orang tewas. Kerusuhan itu menodai pemilu yang disebut-sebut sebagai tonggak penting dalam upaya Zimbabwe kembali ke demokrasi setelah 37 tahun pemerintahan diktatur Robert Mugabe.

Chamisa mengatakan polisi menggerebek markas oposisi di Harare dan menyita komputer. Surat perintah penggeledahan menunjukkan bahwa mereka mencari senjata api, granat tanpa izin dan juga batu. Polisi mengatakan 16 orang di kantor itu ditangkap.

Pihak oposisi mengindikasikan akan menggugat hasil pemilu ke pengadilan. "Apa yang mereka coba lakukan akhir-akhir ini adalah bermain-main," kata Chamisa kepada wartawan beberapa jam sebelum hasil akhir diumumkan. "Itu adalah manipulasi, mencoba memalsukan hasilnya, dan itu tidak akan kami izinkan."

Ketua Komisi Pemilihan Zimbabwe Priscilla Chigumba, membantah tuduhan bahwa pihaknya bias dan ada kecurangan.

Hasil pemilu legislatif: Partai ZANU-PF yang berkuasa dinyatakan memenangkan 144 dari 210 kursi di parlemen dan dengan demikian menguasai dua pertiga mayoritas yang memungkinkannya mengubah konstitusi.

Gerakan oposisi untuk Perubahan Demokratis (MDC) memenangkan 61 kursi. Masih ada tiga kursi di parlemen yang belum ditetapkan siapa pemenangnya.

hp/as (rtr, afp)