1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

201010 Deepwater Horizon Bilanz

20 Oktober 2010

Tenggalamnya anjungan Deepwater Horizon menjadi bencana cemaran minyak terbbesar dalam sejarah Amerika Serikat. Berbulan-bulan lamanya perusahaan minyak BP berusaha untuk menutup bocoran minyak tersebut.

https://p.dw.com/p/PjPZ
Dengan tubuh dibaluri minyak dan poster bertuliskan "Minyak Membutuh Hewan", para aktivis lingkungan berdemonstrasi mengecam BPFoto: AP

Ketika mengunjungi negara bagian Louisiana dua pekan setelah meledaknya anjungan minyak milik perusahaan BP, Deepwater Horizon, Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan, "Kita menghadapi bencana alam yang besar dan kemungkinan yang tiada taranya."

Tanggal 20 April, enam bulan lalu, anjungan minyak Deepwater Horizon di Teluk Meksiko meledak dan tenggelam. Sejak itu, genangan minyak yang diakibatkannya menjadi berita utama selama beberapa waktu. Siapa yang bertanggung jawab dalam kasus yang menimbulkan kerugian yang sangat besar itu, Presiden Barack Obama menjawab, "Perusahaan BP bertanggung jawab terhadap terjadinya kebocoran. Perusahaan BP harus membayar biayanya."

Selama berpekan-pekan pemerintah dan warga Amerika Serikat menantikan, para teknisi perusahaan minyak Inggris BP menutup kebocoran pipa pengeboran minyak pada kedalaman 1500 meter. Selama 87 hari, 700 juta liter minyak mencemari pantai selatan Amerika Serikat. Dan pemerintah menuai kritik, karena dinilai lamban menangani bencana lingkungan tersebut.

Tindakan politik pertama diambil akhir bulan Mei. Gedung Putih menyatakan menghentikan pemboran minyak baru, dan juga yang telah diberikan ijin pada kedalaman lebih dari 150 meter. Kritik juga dilontarkan terhadap badan yang berwenang memberikan ijin pemboran minyak, Minerals Manegemant Service MMS. Dikatakan, badan tersebut tidak melakukan pengujian terhadap pemboran minyak di laut dalam yang membahayakan, seperti kasus perusahaan BP. Presiden

Barack Obama menyatakan untuk menata kembali secara menyeluruh badan tersebut dan membentuk badan baru yang bernama Bureau of Ocean Energy Management. Pimpinannya Michael Bromwich menjamin dimulainya sebuah babak baru, "Dibandingkan dengan di masa lalu, aspek lingkungan sekarang memainkan peranan yang besar. Kami mengeluarkan peraturan dan ketentuan serta sejumlah tuntutan yang harus dipenuhi perusahaan. Kesemuanya merupakan tindakan untuk mejamin keselamatan pemboran minyak di laut dalam."

Untuk pemboran minyak dan gas di lautan, peraturannya diperketat. Dengan demikian dapat dipastikan pengadaan energi dengan menonjolkan kesadaran lingkungan. Demikian dijelaskan Menteri Dalam Negeri Ken Salazar, "Sedapat mungkin kami menciptakan standar yang prima dan ramah lingkungan."

Di masa depan perusahaan harus menunjukkan bahwa anjungan minyaknya memiliki katup penahan yang berfungsi. Selain itu lobang pemborannya harus memenuhi standar yang ditentukan. Dan pekerja di anjungan minyak mengikuti kursus keselamatan. Sementara itu pemerintah Amerika Serikat mencabut penghentian pemboran minyak di laut dalam, tujuh pekan sebelum masanya berakhir. Pada pergantian tahun mendatang, akan dikeluarkan ijin pertama pemboran.

Meskipun menimbulkan dampak lingkungan yang besar, tekanan dari negara bagian untuk mencabut penghentian pemboran itu sangat besar. Menurut laporan pemerintah, sampai saat ini, akibat penghentian tersebut, 12 ribu lapangan kerja telah hilang. Perhimpunan lingkungan Amerika Serikat dengan pedas mengecam diakhirinya penghentian pemboran minyak, karena resikonya masih sangat besar. Dan mengapa anjungan minyak Deepwater Horizon meledak, sampai saat ini belum ada penjelasan resmi.

Nicole Markwald /Asril Ridwan

Editor: Dyan Kostermans