Eropa Bertekad Selamatkan Euro

Harian Perancis Le Figaro menulis:

Pembentukan mekanisme intervensi seluas ini sulit dibayangkan sebelumnya. Ini adalah jaminan bersama yang diberikan berdasarkan prinsip pembagian resiko yang adil seperti dalam sebuah koperasi. Ini adalah sinyal tegas yang ditujukan pada pasar uang di berbagai kawasan dunia. Tujuannya terutama untuk meredam spekulasi maupun kepanikan yang sempat terjadi pada beberapa hari terakhir. Krisis keuangan akhirnya melahirkan semangat solidaritas yang baru. Langkah ini membutuhkan rezim ekonomi yang kuat untuk Eropa. Ini akan menguatkan pengaruh negara-negara ekonomi besar seperti Perancis dan terutama Jerman. Eropa akhirnya bangkit menghadapi krisis. Sekalipun seringkali berbeda pendapat, Eropa selalu mampu fokus pada hal-hal yang penting. Itu terlihat tahun 2008 ketika menghadapi krisis perbankan, itu juga yang dilakukan sekarang untuk menyelamatkan mata uang Euro.

Harian Swiss Neue Zürcher Zeitung berkomentar:

Memang belum jelas rincian mekanisme stabilisasi yang diputuskan. Tapi bagaimanapun rinciannya, langkah ini sudah memecahkan beberapa hal yang dianggap tabu. Negara-negara Uni Eropa sekarang bersedia menyampingkan semua keberatan mereka dan menyiapkan program darurat untuk menghindari situasi terburuk. Uni Eropa khawatir, krisis di Yunani bisa menyebabkan efek domino dan meluas ke Portugal atau Spanyol. Kalau kedua negara ini hanya bisa mendapat kredit di pasar uang dengan bunga yang jauh lebih tinggi dari sekarang, ini akan membuat seluruh kawasan Euro terdesak.

Harian Austria Der Standard menanggapi langkah bersama Uni Eropa dan menulis:

Negara-negara pengguna mata uang Euro berjanji akan saling membantu tanpa ada batasan. Kebijakan yang diputuskan memang sangat teknis, tapi ini sebenarnya merupakan keputusan spektakuler. Karena para pimpinan Eropa pada dasarnya memutuskan, bahwa dalam pertempuran mempertahankan mata uang Euro di pasar uang, mereka akan saling dukung tanpa limit. Komisi Eropa menyatakan siap mengucurkan ratusan miliar Euro untuk negara-negara yang menghadapi krisis. Artinya, masing-masing negara harus menyalurkan dana nasionalnya untuk kesulitan dan kesalahan negara lain. Kanselir Jerman dan para pimpinan Eropa lain kelihatannya siap melakukan itu. Sekarang harus ditunggu, apakah hal ini bisa berfungsi.

Harian Belanda Trouw sekali lagi mengeritik sikap Merkel pada awal krisis Yunani dan berkomentar:

Eropa bisa cepat diselamatkan, setelah Perancis dan Jerman sepakat bahwa tindakan bersama sangat diperlukan. Pada awal krisis, ketegasan seperti ini tidak terlihat, terutama karena sikap kanselir Jerman Angela Merkel. Ia cukup lama menginjak rem, karena khawatir pada reaksi pemilih di Jerman. Akibatnya solusi krisis Yunani jadi lebih sulit dan lebih mahal. Tidak hanya itu, di pasar uang mulai muncul keraguan tentang mata uang Euro. Untuk menghilangkan keraguan ini, yang dibutuhkan bukan hanya uang dalam jumlah besar. Harus juga diterapkan disiplin anggaran yang ketat untuk mencegah munculnya masalah baru.

HP/ZR/dpa