1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Juncker Usulkan Solusi Revolusioner

Bernd Riegert
14 September 2015

Presiden Komisi Uni Eropa mengusulkan solusi krisis pengungsi kepada Parlemen Eropa. Antara lain kuota pengungsi bagi seluruh anggota. Tapi akan sangat sulit mengatasi krisis sistemik itu. Perspektif Bernd Riegert.

https://p.dw.com/p/1GU11
Bildergalerie Von Bagdad nach München
Foto: Getty Images/AFP/A. Messinis

Presiden Komisi Uni Eropa Jean-Claude Juncker mengimbau seluruh 28 negara anggota untuk mengubah haluan politik pengungsi dan pemohon suaka. Politik yang dijalankan selama ini akan gagal, kata Juncker sambil memaparkan situasi kelam krisis pengungsi saat ini.

Juncker memang benar. Akan tetapi jadi tanda tanya besar, apakah usulannya bisa diterapkan. Jüncker menuntut kewajiban kuota penerimaan pengungsi di seluruh negara anggota. Ini sebuah revolusi. Sebab, realitanya, sejauh ini 90 persen pengungsi ditampung hanya di lima negara Uni Eropa.

EU Komission - Jean-Claude Juncker

Presiden Komisi Uni Eropa itu mengusulkan denda 6.000 Euro per orang bagi negara anggota yang menolak kewajibannya. Apakah negara-negara anggota di Eropa Timur yang tergolong miskin bisa digerakkan untuk mengubah politiknya, juga masih jadi tanda tanya.

Infografik Wo werden Flüchtlinge umgesiedelt laut EU Englisch
Bernd Riegert koresponden DW

Juncker juga ingin membagi beban negara-negara pertama penerima pengungsi yakni Yunani, Italia dan Hongaria kepada seluruh 28 negara anggota Uni Eropa. Bentuk solidaritas semacam ini, hingga sekarang ditolak oleh anggota. Sistem Dublin tentang negara pertama masuknya pengungsi, terbukti gagal dan tidak berfungsi. Sejak bertahun-tahun sistem ini amat membebani Yunani dan Italia. Harus diakui, bahwa faktanya, sistem Dublin sudah gagal dan Jerman sudah menganulirnya dengan langsung menerima pengungsi dari Hongaria lewat Austria.

Usulan sistem baru pengungsi itu juga mencakup pendirian pusat registrasi yang bisa secepatnya mengusir pemohon suaka yang ditolak serta pengungsi ekonomi. Seain itu diusulan pengamanan lebih ketat batas luar Uni Eropa serta daftar negara aman untuk mencegah masuknya pengungsi dari negara ini ke Eropa

Target dari usulan Jean-Claude Juncker adalah manajemen arus pengungsi dengan lebih baik dan manusiawi. Di sisi lain, presiden Komisi Uni Eropa itu menyatakan pentingnya memerangi pengangguran dan ketiadaan perspektif di kalangan warga negara penerima pengungsi.

Sejujurnya, Eropa secara keseluruhan sebetulnya tidak terbebani krisis pengungsi. Jumlah pengungsi yang ditampung Eropa, relatif kecil, jika dibanding yang ditampung negara-negara tetangga Suriah. Kini masih harus dibuktikan, bahwa paket usulan ini akan diterima dan diterapkan oleh ke 28 negara anggota Uni Eropa.