1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Eskalasi Meningkat, Israel Kepung Kamp Jenin di Tepi Barat

11 April 2022

Militer Israel menyerbu kamp pengungsi Jenin, Tepi Barat, menyusul eskalasi kekerasan yang menewaskan lima warga sipil. Kelompok militan Palestina, Islamic Jihad, mengancam “mobilisasi massal” gerilyawan bersenjata.

https://p.dw.com/p/49l4K
Serdadu Israel di Kamp Nur Shams, Jenin, Tepi Barat Yordan
Serdadu Israel di Kamp Nur Shams, Jenin, Tepi Barat YordanFoto: Israeli Army/Handout/AA/picture alliance

Seorang pria Palestina ditembak mati di dekat kota Bethlehem, Tepi Barat, Senin (11/4), setelah melempar bom molotov ke kendaraan milik militer Israel. Selama 24 jam terakhir, sudah empat warga Palestina yang tewas oleh aparat.

Pada Minggu (10/4), Perdana Menteri Naftali Bennett, mendeklarasikan "negara mengambil peran ofensif,” terhadap eskalasi kekerasan di Israel dan Tepi Barat Yordan

Pernyataan itu disampaikan ketika aparat keamanan Israel menyerbu kamp pengungsi Jenin. Mereka memburu kedua saudara kandung dari pelaku penembakan di Tel Aviv, Raad Hazem, yang sebelumnya membunuh tiga warga sipil, pada Kamis (7/4) malam.

Barikade api didirikan oleh warga Palestina di Kamp Jenin, 9 April 2022.
Barikade api didirikan oleh warga Palestina di Kamp Jenin, 9 April 2022.Foto: JAAFAR ASHTIYEH/AFP

Pada hari yang sama, aparat keamanan menembak mati seorang perempuan Palestina tak bersenjata di Bethlehem, setelah mengabaikan perintah untuk diperiksa. Militer Israel mengklaim akan menggelar penyelidikan internal terkait tuduhan pembunuhan oleh serdadunya itu.

Dalam insiden lain, seorang perempuan bersenjatakan pisau ditembak mati setelah menyerang seorang polisi di luar Masjid al-Ibrahimi di kota Hebron. Korban dikalaim hanya menderita luka ringan.

Setidaknya 14 warga Israel tewas sejak Maret dalam "gelombang baru terorisme,” kata PM Benett. Sebagai reaksi, militer Israel menewaskan lebih dari 20 warga Palestina sejak Januari, yang mayoritas merupakan gerilayawan bersenjata, klaim pemerintah di Yerusalem.

Situasi di Kamp Nur Shams, Jenin, Tepi Barat, 10 April 2022.
Warga Palestina menunggu serangan militer Israel di Kamp Nur Shams, Jenin, Tepi Barat, 10 April 2022.Foto: JAAFAR ASHTIYEH/AFP/Getty Images

Ketegangan baru ini juga ikut berimbas pada meningkatnya agresi para pemukim Yahudi di Tepi Barat Yordan, keluh warga Palestina.

Bibit perang di Kamp Jenin

Eskalasi memuncak di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat, bersamaan dengan operasi militer Israel yang sudah memasuki hari kedua. 

Pada Senin (11/4), juru bicara Islamic Jihad Palestina (PIJ), Abu Muadh, mendeklarasikan "status siaga” dan menyerukan "mobilisasi massal pejuang-pejuang kami untuk melawan pengepungan oleh musuh Zionis.”

Setelahnya, masjid-masjid di Jenin menyerukan para penduduk untuk mengosongkan jalan dan berdiam di rumah, lapor warga. 

Minggu (10/4) Aparat Israel melancarkan dua serangan terpisah terhadap kamp Jenin untuk menangkap saudara kandung Raad Hazem. Militer mengklaim serdadunya mendapat tembakan balasan selama operasi. 

Kamp Jenin pernah menjadi medan pertempuran antara Israel dan ketiga faksi bersenjata Palestina, Hamas, Fatah dan Islamic Jihad, dalam gelombang Intifada Kedua, tahun 2002 silam. 

Sementara itu di seberang perbatasan, ribuan warga Israel mengiringi jenazah korban penembakan Tel Aviv, Minggu (10/4). Di Kfar Saba, pelayat meratapi kematian Tomer Morad yang berusia 27 tahun, sembari diiringi eulogi oleh kekasihnya, Ariel Weinblat.

"Semalam kamu datang dalam mimpiku dan meyakinkan bahwa tragedi ini hanya sebuah khayalan jenaka, dan aku percaya,” katanya sambil terisak. "Tapi lalu aku terbangun dan hatiku berdarah."

Korban lain, Eytam Magini, 27, dan Barak Lufan, 35, dimakamkan pada hari yang sama.

rzn/hp (afp,ap)