1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Facebook Dikecam Usai Manipulasi Status Pengguna

30 Juni 2014

Facebook menuai kecaman usai memanipulasi laman Beranda milik 700.000 pengguna. Kendati berdalih demi ilmu pengetahuan, sebagian peneliti malah menilai hasil studi itu tidak istimewa.

https://p.dw.com/p/1CSls
Facebook Logo Symbolbild
Foto: picture-alliance/dpa

Laman utama pada Facebook yang biasa disebut Beranda adalah jendela buat jutaan orang untuk melihat apa yang dilakukan teman dan saudara dan menyimak keadaan manusia di sekitarnya. Tapi sejak Januari 2012 Facebook memanipulasi postingan milik 310.000 pengguna.

Sekelompok orang misalnya cuma melihat postingan bernada postif dari teman-temannya. Yang lain cuma mendapat kabar buruk atau negatif. Secara keseluruhan eksperimen ajaib ini menjaring 689.003 pengguna berbahasa Inggris di seluruh dunia.

Sebab itu pula raksasa media sosial asal Amerika Serikat itu kini menuai badai kecaman. Kebanyakan mengeluhkan Facebook bertindak tanpa meminta persetujuan pengguna yang dijadikan kelinci percobaan.

Facebook berdalih, eksperimen itu adalah kegiatan ilmiah untuk mengungkap, sejauh apa peranan kata-kata positif atau negatif yang tercantum dalam pesan di Beranda bisa menggerakkan pengguna buat menuliskan kabar buruk atau yang menyenangkan tentang dirinya.

"Tidak istimewa"

Hasil studi yang dibuat dengan Cornell University dan University of California di San Fransisco itu kemudian diterbitkan di jurnal ilmiah milik National Academy of Science. "Situasi emosional bisa ditransfer ke orang lain melalui penularan emosi," tulis ilmuwan dalam laporannya. "Hal ini bisa membuat pengguna merasakan emosi yang sama tanpa sadar."

"Hasil ini mengindikasikan emosi yang diekspresikan pengguna lain di Facebook, mempengaruhi emosi kita sendiri."

Namun kritik tidak cuma dilayangkan oleh pengguna, melainkan dari kalangan ilmuwan sendiri. Katherine Sledge Moore, professor Psikologi di Elmhurst College, menilai studi yang dilakukan Facebook adalah hal biasa.

"Berdasarkan apa yang dilakukan Facebook di laman Beranda dan apa yang telah disetujui pengguna untuk bergabung, studi ini tidak begitu istimewa," katanya. "Hasilnya pun tidak begitu menggairahkan."

rzn/ab (afp,rtr)