1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Gebyar Bahasa Jerman di Sulawesi Selatan

12 Mei 2011

Pelajar se-Indonesia Timur datang ke Desa Lanca di Kabupaten Bone, mengikuti lomba Gebyar Bahasa Jerman "Deutsch macht Spass" yang digelar saban tahun.

https://p.dw.com/p/11Dth
Gebyar bahasa jerman di Desa Lanca, Bone, Sulawesi SelatanFoto: DW

Ratusan pelajar dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat dengan begitu antusias mendatangi lapangan bola Desa Lanca, 17 kilo meter dari Kota Watampone, Kabupaten Bone. Para pelajar, yang datang berbagai daerah di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, hadir di Desa Lanca untuk mengikuti pembukaan acara gebyar Bahasa Jerman "Deutsch macht Spass", atau belajar Bahasa Jerman menyenangkan.

Janette Dukes dan Hartono Pangi dari Goethe Institut Jakarta hadir dalam kegiatan ini sekaligus memperkenalkan kegiatan Goethe Institut. Acara ini menggelar berbagai lomba, semua lomba wajib menggunakan Bahasa Jerman. Seperti membaca peta buta kota-kota di Jerman, tata bahasa, kosa kata, bercerita serta menulis surat menggunakan Bahasa Jerman.

Ratusan peserta yang semuanya pelajar itu cukup antusias. Salah satunya adalah Husna Buhani dari SMA I Watansopeng, yang baru saja selesai mengikuti lomba menulis surat. Semangat berkompetisi juga terlihat dari raut wajah para pelajar lainnya. Misalnya Reski dari SMA 1 Burang, Bone. Ia mengikuti lomba bercerita. Tim juri memperlihatkan gambar dan Reski menceritakan isi gambar tersebut. Dan ternyata persiapan Reski melenceng. "Yang dipersiapkan tentang family ternyata yang didapat pemandangan…..susah….lumayan ada……lumayan dapat enam……,” komentar Reski.

Para peserta tak peduli ratusan kilometer ditempuh untuk sampai ke lokasi lomba di Desa Lanca. Kegiatan memperkenalkan Bahasa Jerman hingga ke pelosok negeri ini sudah 10 tahun dilakukan. Diprakarsai oleh Ikatan Guru Bahasa Jerman Bawakaraeng dan didukung oleh Goethe Institut Jakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan minat pelajar belajar Bahasa Jerman.Tantangannya saat ini di Sulawesi selatan memang cukup besar.

Deutschschüler in Südsulawesi
Suasana kelas di salah satu sekolah yang menawarkan pelajaran Bahasa JermanFoto: DW

Muhanis Daeng Lawaq, ketua Ikatan Guru Bahasa Jerman Bawakaraeng memaparkan, "Kami adalah komunitas dari pengajar Bahasa Jerman untuk memberikan memotivasi kepada anak-anak. Kami mengadakan gebyar setiap tahun, dimana penyelenggaranya digilir perkabupaten setiap tahunnya. Ke depan kami berharap setiap tahun ada satu atau dua orang yang mendapat beasiswa ke Jerman. Selain Jerman di Sulawesi Selatan ada juga Bahasa Jepang, Bahasa Arab dan Bahasa Mandarin. Mereka juga sangat aktif memberikan bantuan beasiswa misalnya dan perlengkapan lain. Tapi kami tanpa itu juga kami tetap akan bekerja. Tapi kami tetap berharap ada juga hadiah satu yang paling ditunggu teman-teman yaitu beasiswa ke Jerman walaupun satu bulan dan seterusnya.”

Kegiatan Gebyar Bahasa Jerman dilaksanakan setiap tahun di sebuah desa. Desa menjadi pilihan menurut Muhanis, karena jauh dari keramaian dan keamanannya terjamin. Mereka bekerja sama dengan penduduk setempat untuk bisa menampung para pelajar. Dana untuk menggelar kegiatan ini dikumpulkan secara swadaya oleh para guru Bahasa Jerman dengan menjual stiker atau pin bendera Jerman.

Ternyata, minat dan semangat untuk belajar bahasa Jerman cukup tinggi. Kini Bahasa Jerman juga menjadi bagian dari pelajaran di banyak sekolah di Sulawesi Selatan, selain Bahasa Inggris, Jepang dan Mandarin.

Erna Dwi Lidiawati
Editor: Hendra Pasuhuk