1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

080411 Japan Erdbeben

8 April 2011

Peringatan tsunami kembali digaungkan, Kamis malam (08/04), ketika sebuah gempa susulan yang dahsyat menerpa kawasan itu. Tim pekerja di PLTN Fukushima untuk sementara dievakuasi.

https://p.dw.com/p/10psw
Warga yang menyelematkan diri keluar dari bangunan turun ke jalanan
Warga yang menyelematkan diri keluar dari bangunan turun ke jalananFoto: AP

Perusahaan pengelola PLTN Fukushima, Tokyo Electric Power Co (TEPCO), bisa bernafas lega. Tak ada kerusakan baru. Selain itu Badan Keamanan Nuklir Jepang menyatakan tingkat radiasi tidak berubah. Meski begitu, sejak pertengahan Maret lalu, tampaknya lempeng bumi di Timur Laut Jepang terus bergeser.

"Ini gempa bumi yang kuat," seru wartawan televisi Jepang ketika terjadi gempa susulan. Berkekuatan 7,4 di skala Richter, gempa yang kembali mengguncang timur laut Jepang itu seketika memunculkan gambar seram bencana yang sudah melekat di benak penduduk prefektur Miyagi.

"Saya kira seluruh gedung ini akan muncul dan ini merupakan akhir dari segalanya. Kemudian saya menunggu sampai guncangan itu terhenti," dikatakan seorang warga.

90 menit kemudian, peringatan tsunami ditarik kembali. Sedikitnya dua orang tewas dan 100 orang luka-luka. Namun tidak tampak ada kerusakan besar, meskipun masyarakat sempat kaget dan dibayangi trauma.

Badan pemerintah yang sudah berjaga-jaga menghadapi krisis nuklir akibat gempa bumi dan tsunami bulan Maret, dalam kurun waktu setengah jam sudah menggelar konferensi pers yang pertama. Juru bicara Badan Keamanan Nuklir Jepang NISA menekankan, "Tidak ada perubahan status bagi PLTN Fukushima terkait gempa bumi ini. Tapi pemadaman listrik di kawasan timur laut, dan berdampak pada seluruhnya 4 juta orang, menyebabkan kami terpaksa menyalakan agregat listrik darurat di PLTN Onagawa, supaya pendinginan blok-blok reaktor Fukushima yang telah dimatikan itu bisa dilanjutkan."

Ini juga berlaku di PLTN Rokasho di Jepang Utara. Kali ini sistem keamanan yang dipersiapkan berfungsi tanpa masalah. Juga perusahaan pengelola Tokyo Electric Power TEPCO, yang bertanggung jawab untuk PLTN Fukushima, malam itu langsung berbicara dengan media. Juru bicara Tepco menyatakan, "Di PLTN Fukushima tidak ada perubahan besar pada blok reaktor 1, 2 dan 3. Kami bisa melanjutkan proses pendinginan. Selain itu, tingkat radioaktifitas pada air yang menggenangi blok 1, 2 dan 3 tidak berubah."

Tingkat radiasi pada air ini merupakan hal yang paling mengkhawatirkan bagi masyarakat dan juga bagi Badan Pengawas Nuklir Jepang. Sebagian air yang berasal dari inti reaktor ini memiliki kadar radioaktifitas yang tinggi. Ancaman bahwa air ini kembali bocor ke laut, belum seluruhnya diatasi. Belakangan, tingginya radiasi menyebabkan para nelayan di prefektur Ibaraki kehilangan mata pencaharian. Sejenis belut tanah yang diperiksa menunjukkan nilai Cäsium yang jauh di atas batas-batas keamanan bagi manusia. Kini sejumlah jenis sayuran dan buah-buahan dari prefektur Fukushima dan kawasan yang bertetangga tidak boleh dijual atau dimakan.

Peter Kujath /Edith Koesoemawiria
Editor: Hendra Pasuhuk