1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Generasi Belia Peduli Lingkungan

9 Maret 2011

Sangat menyedihkan, anak-anak jaman sekarang terpaksa membayar mahal harga untuk dosa-dosa pencemaran lingkungan hidup yang dilakukan orang dewasa.

https://p.dw.com/p/10S2y
Kampanye Plant for the Planet PlantFoto: DW

Dengan kampanye "Plant-for-the-planet", atau Menanam untuk Planet, seorang pelajar dari Jerman, Felix Finkbeiner, telah mempelopori sebuah inisiatif global. Anak yang beranjak remaja itu juga awal bulan ini berbicara di depan Sidang Umum PBB, saat menghadiri acara pembukaan Tahun Hutan PBB, pada bulan lalu.

GMF Global Media Forum 2010 Gruppenbild Eröffnung
Felix ditengah para pengambil kebijakanFoto: DW

"Sangat penting untuk mendengarkan anak-anak muda. Dan adalah baik jika kalian berada di sini karena keputusan konferensi kali ini akan mempengaruhi masa depan kalian - kalian akan mewarisi planet ini, "kata Jan Hartke, Presiden Aliansi Dewan Bumi (Earth Council Alliance) di hadapan para remaja yang hadir dalam konferensi PBB tentang Klima di Cancun.

Terinspirasi oleh Maathai

Para aktivis pelajar, yang berpartisipasi dalam kampanye "Plant-for-the-planet" yang telah mendunia itu, menjadi tamu sorotan yang banyak difoto – ketika mereka datang ke konferensi tentang klima dan hutan. Felix Finkbeiner, pelajar berusia 13 tahun dan berasal dari Bayern, telah mempelopori inisiatif global ini dan ia menceritakan bagaimana hal ini dimulai: "Inisiatif ini dimulai 4 tahun yang lalu. Saat itu saya harus mempresentasikan mengenai krisis iklim di kelas, dan ketika saya mempersiapkan presentasi itu, saya menemukan cerita tentang Wangari Maathai. Ia bersama banyak perempuan lainnya telah menanam 30 juta pohon di Kenya. Oleh karena itu, di akhir presentasi saya mengatakan : ‘Marilah kita semua menanam satu juta pohon di setiap negara di dunia ini'.

Die Friedensnobelpreisträgerin Wangari Maathai aus Kenia
Sang inspirator: peraih Nobel, Wangari MaathaiFoto: AP

Ide ini dianggap sangat bagus, oleh PBB sehingga pemuda belia berusia 13 tahun itu diundang untuk berbicara pada Sidang Umum di New York untuk mengawali Tahun Hutan PBB, awal Februari lalu. Di sana ia juga akan bertemu dengan idolanya, sang pemenang nobel perdamaian, Wangari Maathai, yang juga akan berbicara pada acara pembukaan.

Apakah para pejabat tinggi politik mendengarkan Felix dan rekan-rekannya yang masih muda itu dan kemudian bertindak sesuai anjuran mereka? "Saya tidak yakin. Saya sendiri tidak benar-benar memahami semua secara detail, tapi kita memerlukan sebuah kesepakatan global dan tidak boleh hanya menunjukkan kegelisahan saja," Demikian ujar Felix Finkbeiner, saat ia berhadapan dengan kamera, sebagai bintang pelajar di konferensi perubahan iklim di Cancun, Meksiko.

Kunjungan para pelajar ke Konferensi Perubahan Iklim pada bulan Desember 2010 lalu adalah sebuah keberhasilan bagi inisiatif para pelajar - dan untuk beberapa peserta yang dewasa ini menjadi kesempatan untuk menikmati popularitas. Dengan senang hati, orang-orang dewasa itu berpose dengan para pelajar di depan kamera. Bagaimanapun, secara umum, suara orang-orang dewasa itu lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak itu saat bicara tentang “Plant-for-the-planet”. Hal ini seolah-olah karena anak-anak itu harus sangat hati-hati menjelaskan apa yang sesungguhnya mereka bicarakan.

Memahami Sejak Dini

Tetapi anak-anak sudah sudah memahami hal itu, ujar Alicia Merides yang berusia 10 tahun, dari Cancun: "Menanam pohon sangat membantu. Karena CO2 berbahaya dan pohon-pohon dapat menyerap CO2 serta mengubahnya menjadi udara. Itulah sebabnya mengapa itu sangat membantu, sehingga kami ingin menanam pohon-pohon ini."

Alicia adalah salah satu aktivis pelajar yang masih baru. Dia menginginkan agar Meksiko dapat segera mencapai target menanam satu juta pohon. "Bagi kami, aksi penanaman pohon juga menjadi satu kesempatan untuk mengatasi ketidakberdayaan anak-anak, jika bicara soal masa depan dan perubahan iklim," jelasnya: "Pertama-tama saya merasa takut karena saya tidak tahu benar apa yang terjadi. Saya tidak dapat mencerna informasi tentang perubahan iklim atau mengatasinya. Tetapi sekarang saya melihat bahwa kami masih memiliki kesempatan untuk didengar. Mereka mengatakan bahwa suara anak-anak menjadi lebih keras. Karena itu saya sekarang tidak memiliki ketakutan lagi melainkan harapan."

Plant for the Planet Schild vor der Munich International School
Plant-for-the-PlanetFoto: DW

Inisiatif Indah dari Generasi Muda

Begitu indahnya inisiatif para pelajar internasional ini: Apakah tahun perlindungan hutan PBB ditujukan untuk kepentingan generasi mendatang? Ini mencakup lebih dari sekedar foto-foto publisitas yang bagus dan kampanye penanaman pohon internasional. Secara khusus, perjanjian hutan internasional akan diperlukan tidak hanya untuk mengamankan fungsi hutan sebagai penyerap CO2, tetapi juga untuk melestarikan keanekaragaman hayati hutan tropis.

"Melalui aksi penanaman pohon "Plant-for-the-planet", kami mencoba untuk menyumbangkan bagian kami dan meningkatkan kesadaran akan krisis iklim dan lingkungan," papar Felix. Dia menginginkan agar di seluruh dunia ada satu juta pelajar dilatih menjadi duta iklim. Hal itu karena, menurt Felix : "Dengan apa yang telah kami lihat dalam beberapa tahun terakhir ini, kami tidak lagi percaya bahwa orang dewasa dapat memecahkan masalah itu sendiri. Itulah mengapa kami sebagai anak-anak ikut serta secara aktif. "

Helle Jeppesen/Veve Hitipeuw

Editor : Ayu Purwaningsih