1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Gereja Katolik Tak Bisa Berkati Pernikahan Sesama Jenis

16 Maret 2021

Departemen Doktrin Vatikan menghapus kemungkinan Gereja Katolik Roma memberkati pernikahan sesama jenis. Tetapi kaum gay harus diperlakukan "dengan hormat dan bermartabat".

https://p.dw.com/p/3qggu
Kardinal, uskup, dan Paus Francis selama Sinode
Gereja Katolik telah berupaya untuk merangkul komunitas LGBT di bawah kepemimpinan Paus FransiskusFoto: picture-alliance/epa/E. Ferrari

Dalam sebuah pernyataan yang telah disetujui oleh Paus Fransiskus, kantor ortodoksi Vatikan mengumumkan pada hari Senin (15/03) bahwa Gereja Katolik Roma tidak dapat memberkati pernikahan sesama jenis.

Pernyataan tersebut datang dari Congregation for the Doctrine of the Faith (CDF) atau Kongregasi Doktrin Ajaran Iman Katolik, sebagai jawaban atas pertanyaan mengenai kewenangan gereja untuk memberkati pernikahan sesama jenis.

"Negatif" adalah jawaban yang ditandatangani oleh Kardinal Luis Ladaria, yang mengepalai CDF, yang didirikan pada Abad Pertengahan sekitar tahun 1542 - untuk memerangi bidah.

Ladaria mengatakan pernikahan sesama jenis tidak mungkin terjadi, meskipun ada "elemen positif" tetapi Tuhan tidak dapat "memberkati dosa."

Keputusan itu dikeluarkan kurang dari seminggu setelah Uni Eropa (UE) mendeklarasikan dirinya sebagai "zona kebebasan" LGBTQ +.

Gereja Katolik tolak berikan restu

Tanggapan resmi lainnya menyatakan bahwa apa yang diberkati perlu "diperintahkan secara objektif dan positif untuk menerima dan mengungkapkan kasih karunia, sesuai dengan rancangan Allah yang tertulis dalam takdir dan sepenuhnya diungkapkan oleh Tuhan Kristus."

"Untuk alasan ini, tidak diperbolehkan untuk memberikan berkat pada hubungan atau kemitraan, yang melibatkan aktivitas seksual di luar pernikahan (yaitu di luar pernikahan pria dan wanita), seperti kasus pernikahan antara orang-orang yang berjenis kelamin sama," bunyi pernyataan itu.

Vatikan menilai orang gay harus diperlakukan dengan hormat dan bermartabat, tetapi seks gay secara hakiki tidak benar. Ajaran Katolik mengungkapkan bahwa perkawinan, persatuan seumur hidup antara laki-laki dan perempuan adalah bagian dari rencana Tuhan dan dimaksudkan untuk menciptakan kehidupan baru.

Sementara persatuan sesama jenis tidak dimaksudkan untuk menjadi bagian rencana itu sehingga pernikahan mereka tidak dapat diberkati oleh gereja, tambah dokumen itu.

Vatikan pertahankan posisinya

Paus Fransiskus telah mengambil pendekatan yang lebih progresif terhadap komunitas LGBTQ + dibanding para pendahulunya, dengan kutipan tentang kaum gay yang mencoba menjalani kehidupan Kristen: "Siapakah saya untuk dihakimi?"

Gereja Katolik tetap berpegang pada posisi bahwa jalinan perkawinan antara laki-laki dan perempuan.

ha/hp (AP, AFP, Reuters)