1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

GM Akan Hapus Ribuan Lapangan Kerjanya di Eropa

5 November 2009

GM rencanakan pemangkasan sampai 10.000 lapangan kerja di perusahaan Opel di Eropa. Di Jerman, para pekerja Opel gelar aksi protes menentang keputusan GM. Pemerintah AS menyatakan tidak ikut campur dalam keputusan itu.

https://p.dw.com/p/KPK2
Karyawan Opel Rüsselsheim lakukan demonstrasiFoto: DPA

Keputusan General Motors (GM) disampaikan oleh wakil direktur utama John Smith, yang juga memimpin divisi Eropa, dalam sebuah konferensi pers lewat tilpun dengan para jurnalis di Berlin. GM ingin menekan pengeluaran Opel sampai berkurang 30 persen. Untuk itu, sekitar 10.000 lapangan kerja akan dihapus. Saat ini Opel memiliki lebih dari 50.000 pekerja di Eropa. Empat lokasi Opel di Jerman mempekerjakan sekitar 25.000 pekerja.

John Smith menekankan, konsep restrukturisasi yang ditawarkan Opel tidak jauh berbeda dengan konsep yang sebelumnya ditawarkan oleh Magna. Itu sebabnya ia percaya, siapa yang dulu bisa menerima rencana Magna, juga bisa menerima rencana yang diajukan GM.

Ribuan pekerja Opel di Jerman hari Kamis ini (05/11) menggelar serangkaian aksi protes, karena mereka lebih setuju jika Opel dijual kepada Magna. Serikat Pekerja Opel menyatakan sudah kehilangan kepercayaan pada jajaran direksi General Motors. Apalagi sampai sekarang, belum ada agenda jelas rencana GM melakukan restrukturisasi untuk Opel. Para pekerja Opel merencakan rangkaian aksi protes di empat lokasi, yaitu di Bochum, Rüsselsheim, Kaiserslautern dan Eisenach.

General Motors menuntut para pekerja untuk ikut memberi kontribusi penghematan biaya, berupa pemotongan gaji. Dalam kesepakatan sebelumnya dengan Magna, Serikat Pekerja Opel memang setuju memotong gaji untuk memangkas biaya personal sampai 265 juta Euro per tahun. Tapi mereka menolak melakukan itu untuk GM. Menurut para pengamat ekonomi, untuk melakukan langkah penyehatan, memang harus ada pabrik Opel yang ditutup. Demikian dikatakan Christoph Stürmer, seorang konsultan pasar mobil. Lebih lanjut Christoph Stürmer menyatakan, ia bisa memahami kegusaran para pekerja Opel, yang sekarang menolak pemotongan gaji. Tapi pihak perusahaan dan pekerja harus bisa melakukan pendekatan.

Keputusan GM membatalkan penjualan Opel kepada Magna merupakan pukulan bagi Kanselir Jerman Angela Merkel, yang berulangkali mendukung Magna. Apalagi dalam kunjungannya ke Amerika Serikat hari Selasa (03/11), Merkel sama sekali tidak mendapat informasi tentang rencana pembatalan penjualan Opel.

Di Amerika Serikat, keputusan GM tentang Opel bukan berita besar. Tapi karena muncul berbagai spekulasi, Gedung Putih berusaha menenangkan situasi. Juru bicara Presiden Obama, Robert Gibbs, menerangkan, pemerintah Amerika Serikat sama sekali tidak campur tangan dalam keputusan GM. Sekalipun memegang 61% saham GM, jadi praktis punya suara mayoritas di Dewan Komisaris, pemerintah Amerika Serikat sudah berulangkali menegaskan, tidak akan ikut campur dalam urusan bisnis.

HP/DK/dpa/afp