1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Gubernur Kunduz : Militer Jerman Terlalu Lemah

15 Januari 2010

Penugasan militer Jerman di Afghanistan masih menjadi perdebatan di Jerman. Kini pihak Afghanistan pun turut urun suara.

https://p.dw.com/p/LWgJ
Foto: AP

Gubernur provinsi Kunduz Muhammad Omar memang sudah selalu bersikap kritis terhadap militer Jerman yang bertugas di Afghanistan. Kini ia kembali menegaskannya. Ia mengatakan, militer Jerman di wilayahnya tidak ada gunanya. "Pada awalnya, saat tentara Jerman datang, mereka sangat membantu di wilayah ini. Mereka terlibat dalam pembangunan jalan, rumah sakit, jembatan dan sekolah. Tetapi sekarang situasinya berbeda. Militer Jerman lemah dalam menghadapi perubahan situasi keamanan. Kami memiliki musuh yang ingin membunuh kami. Kami juga punya teman. Tetapi jika salah satu teman tidak bisa menolong kami, maka kami harus meminta pertolongan dari teman yang lain."

Artinya, jika militer Jerman tidak bisa menolong, maka Amerika Serikat lah yang harus melakukannya. Omar menginginkan lebih banyak tentara Amerika Serikat di wilayahnya. Ia menambahkan, Taliban, Al Qaida dan kelompok pemberontak lainnya kini banyak berada di Kunduz. Omar ragu militer Jerman mampu mengatasinya. Jürgen Mertins, juru bicara militer yang tergabung dalam tim pembangunan kembali di Kunduz menanggapi, "Pernyataan gubernur Omar diberikan berdasarkan situasi yang kembali menegang. Bisa dimengerti, bahwa ia menginginkan penambahan pasukan dari Amerika Serikat."

Saat ditanya apa yang harus dilakukan oleh militer Jerman, gubernur Omar menjawab : mereka harus membunuh para pemberontak. "Tim pembangunan kembali di Kunduz mungkin siap untuk memerangi musuh. Tetapi sayangnya ini tidak diinginkan oleh pemerintah Jerman. Mereka tidak ingin tentara Jerman tewas di sini. Tetapi kami sebagai pemerintah provinsi memiliki tanggung jawab terhadap warga. Kami harus bisa melepaskan diri dari para pemberontak agar kondisi di sini kembali aman. Kami ingin agar pemerintahan Jerman melihat kenyataan ini. Mereka harus memperbolehkan tentara mereka untuk bergerak secara efektif. Karena ada banyak teroris di wilayah ini."

Cara yang efektif dan benar menurut gubernur Omar adalah serangan roket seperti yang diperintahkan oleh militer Jerman terhadap kendaraan berisi bahan bakar yang dicuri oleh Taliban September tahun lalu. Ia menginginkan lebih banyak serangan ofensiv. Memang akhir-akhir ini kondisi keamanan di Kunduz sedikit membaik. Namun, menurutnya ini berkat pasukan keamanan Afghanistan dan Amerika Serikat. Sementara itu, Mertins dari militer Jerman mengatakan, kerjasama antara pasukannya dan pasukan Afghanistan berjalan dengan sangat baik. "Dalam beberapa bulan terakhir, kami melakukan berbagai rangkaian operasi bersama pihak Afghanistan. Menurut saya, inilah yang menjadikan kondisi di Kunduz lebih aman."

Gubernur Omar tidak sependapat. Berkurangnya teror dari kelompok pemberontak hanya bisa dicapai melalui kehadiran militer Amerika Serikat. Karena itu ia berharap tambahan 3000 tentara yang dijanjikan presiden Amerika Serikat Barack Obama, sebagian ditugaskan di provinsinya. Ia kemudian mengusulkan, jika pasukan Amerika Serikat sudah tiba di Kunduz, militer Jerman bisa dikonsentrasikan di wilayah utara yang lebih aman daripada di provinsinya.

Kai Küstner / Vidi Legowo-Zipperer

Editor : Marjory Linardy