1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Gula di Antariksa

Tobias Oelmaier30 Agustus 2012

Para astronom telah membuat penemuan “manis“ di lokasi berjarak 400 tahun cahaya dari bumi. Pada sebuah bintang mirip matahari terdapat gula.

https://p.dw.com/p/160Px
Foto: eso.org

Gula yang ditemukan tersebut tidaklah memiliki rasa manis seperti gula yang kita kenal. Gula, yang ditemukan Jes Jørgensen dari Institut Niels-Bohr Kopenhagen, Denmark, yang berjarak 400 tahun cahaya dari bumi mengapung dalam awan molekul pada apa yang disebut bintang muda.

Sampai sekarang dan juga di masa depan tidak bisa dibayangkan bahwa sebuah pesawat antariksa atau astronot mampu mencapai lokasi ini. Markus Pössel dari organisasi penelitian antarpemerintah European Southern Observatory ESO mengatakan kepada Deutsche Welle, bagaimana temuan ini berhasil didapatkan, “Kita tidak dapat begitu saja terbang ke sana dan mengambil gula. Yang bisa kita lakukan, seperti para astronom lakukan, adalah menangkap cahaya atau gelombang dari objek yang jauh seperti ini.”

Kita mengetahui bahwa senyawa kimia di ruang angkasa memancarkan cahaya yang sangat istimewa. Dari warna cahaya kita dapat mengetahui elemen kimia apa yang bersinar. Fenomena seperti ini dapat diamati, misalnya seperti jika kita melihat lampu uap natrium. Cahaya berwarna kuning dari lampu yang biasa dipergunakan untuk penerangan jalan ini timbul karena penggunaan natrium.

Gula yang ditemukan di antariksa ini merupakan bentuk sederhana dari gula yang disebut Glycolaldehyd. Memang gula ini tidak seperti gula seperti yang kita manfaatkan. Namun bagi para ilmuwan, dikatakan Markus Pössel, terdapatnya gula pada bintang yang jauh merupakan satu hal yang sangat menarik, karena molekul organik ini dianggap merupakan unsur bagi kehidupan mendatang. “Bagi kami menarik untuk mengetahui dari mana unsur ini berasal. Penemuan ini merupakan petunjuk pertama adanya bentuk sederhana gula dalam gas sebuah bintang muda. Dengan ini kita mengetahui bahwa Glykolaldehyd sudah ada saat planet terbentuk.“

Satu-satunya kendala untuk meneliti secara lebih mendalam penemuan ini adalah jarak penemuan ini. Diperlukan waktu 400 tahun cahaya sampai cahaya pembawa informasi tentang gula di antariksa ini mencapai pusat observatorium milik ESO di Padang Atacama, Chili.