1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Hamilton Pecundangi Vettel di Cina

17 April 2011

Untuk pertamakalinya musim ini Sebastian Vettel harus mengaku kalah. Penyebabnya adalah strategi pit stop yang diterapkan oleh tim Red Bull Racing yang menguntungkan pembalap McLaren Lewis Hamilton.

https://p.dw.com/p/10vBC
McLaren Formula One driver Lewis Hamilton of Britain celebrates after winning the Chinese Formula One Grand Prix in Shanghai, China, Sunday, April 17, 2011. (AP Photo/Eugene Hoshiko)
Lewis HamiltonFoto: AP
McLaren Formula One driver Lewis Hamilton of Britain drives his car during the Chinese Formula One Grand Prix in Shanghai, China, Sunday, April 17, 2011. (Foto:Eugene Hoshiko/AP/dapd)
Pembalap McLaren Mercedes, Lewis Hamilton.Foto: dapd

Persaingan ketat mewarnai seri ke-tiga ajang balap Formula 1 di sirkuit Internasional Shanghai, Cina. Pembalap Red Bull Racing, Sebastian Vettel untuk pertama kalinya musim ini dipecundangi oleh pesaingnya. Adalah pembalap McLaren Mercedes, Lewis Hamilton yang sukses mencuri posisi pertama dari sang juara bertahan hanya lima putaran menjelang finish.

Petaka bagi Vettel bermula dari strategi dua kali pit stop yang dipilih oleh tim Red Bull Racing. Menjelang akhir, strategi tiga kali pitstop yang lazim diterapkan di Shanghai, terbukti lebih efektif. Sepuluh lap menjelang finish, telapak ban mobil Vettel semakin menipis. Akibatnya kendaraan pembalap Jerman itu tidak cukup kencang untuk mempertahankan posisi terdepan dari kejaran McLaren.

Kondisi itu jufa diakui oleh Vettel. Menurutnya, dengan "strategi yang kami pilih," duo pembalap McLaren "terlalu kuat" untuk dikejar. Ia juga mengaku "terkejut" atas penampilan Hamilton di Shanghai.

Sebaliknya rekan setim Vettel di Red Bull, Mark Webber tampil luar biasa. Pembalap Australia itu mampu mengakhiri balapan di urutan ketiga setelah mengawali lomba dari posisi ke-delapan belas. Weber bahkan masih mampu membalap Jenson Button di putaran terakhir untuk mengamankan podium ketiga.

Kesalahan strategi juga menimpa pembalap Mercedes GP, Nico Rosberg. Sebenarnya pembalap Jerman itu tampil baik. Namun peluangnya untuk merebut podium menyusut, hanya karena Mercedes menghemat bahan bakar agar bobot kendaraan menjadi ringan.

Aibatnya Rosberg tidak dapat memacu kendaraannya beberapa putaran menjelang garis finish. Rosberg terang-terangan mengaku kecewa atas kesalahan tersebut. Kendati demikian ia mampu mengakhiri balapan di posisi kelima, yang juga sekaligus memastikan statusnya sebagai pembalap nomer satu Mercedes, mengalahkan juara dunia tujuh kali Michael Schumacher yang finish di urutan ke-delapan.

Meski Red Bull banyak melakukan kesalahan, keberhasilan McLaren di seri ketiga ini tidak mengubah susunan klasemen pembalap . Vettel masih berada di urutan teratas dengan 68 angka, diikuti oleh Hamilton yang terpaut 21 angka. Sementara Jenson Button berada ditempat ketiga dengan 38 angka dengan dikuntit oleh Mark Webber.

McLaren Formula One driver Lewis Hamilton, centre, of Britain looks skywards as his national anthem is played after his win in the Chinese Formula One Grand Prix at the Shanghai International Circuit in Shanghai, China, Sunday, April 17, 2011. Red Bull Formula One driver Sebastian Vettel of Germany was second and his teammate Mark Webber, right, of Australia was third. (Foto:Mark Baker/AP/dapd)
Sebastian vettel (ki.), Lewis Hamilton (tengah), Mark Webber (ka.)Foto: dapd

Rizki Nugraha//dpa/sid
Editor: Renata Permadi