1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Harapan Baru bagi Kaesong?

Sonila Sand10 Juli 2013

Korea Selatan dan Utara pada dasarnya sepakat untuk membuka kembali zona industri bersama, Kaesong. Rabu (10/07/13) kedua belah pihak mulai dengan inspeksinya.

https://p.dw.com/p/195Fz
Head of the South Korean working-level delegation Suh Ho (R) shakes hands with his North Korean counterpart Park Chol-su upon Park's arrival at the Kaesong Industrial District Management Committee in Kaesong July 10, 2013. South and North Korea began working-level talks on Wednesday to discuss the normalisation of operations at the jointly run industrial park, including the resumption of facilities inspections, according to local media. REUTERS/Korea Pool/Yonhap (NORTH KOREA - Tags: POLITICS BUSINESS) ATTENTION EDITORS – THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. NO SALES. NO ARCHIVES. FOR EDITORIAL USE ONLY. NOT FOR SALE FOR MARKETING OR ADVERTISING CAMPAIGNS. SOUTH KOREA OUT. NO COMMERCIAL OR EDITORIAL SALES IN SOUTH KOREA. THIS PICTURE IS DISTRIBUTED EXACTLY AS RECEIVED BY REUTERS, AS A SERVICE TO CLIENTS
Foto: Reuters

Pukul 8:30 pagi waktu setempat, delegasi Korea Selatan menyeberangi zona demiliterisasi, yang memisahkan kedua negara Korea, menuju Kaesong di Korea Utara. Satu setengah jam kemudian, dimulai pembicaraan antara utusan kedua negara, sesuai kesepakatan yang dicapai minggu pagi (07/07/13), setelah perundingan selama 16 jam.

Pada kesempatan itu, pemimpin delegasi Korea Selatan, Suh Ho mengatakan, perundingan selanjutnya akan diadakan 10 Juli di Kaesong. Pembicaraan akan membahas pencegahan penutupan kembali Kaesong dan normalisasi prosedur yang berlangsung. Sementara pemimpin delegasi Korea Utara Pak Chol Su mengatakan, kedua negara akan mengadakan inspeksi. Tanggal 10 Juli perbaikan juga akan dimulai, agar kerusakan akibat hujan bisa dihindari. Oleh sebab itu teknisi dari Korea Selatan akan datang ke daerah itu.

Jurang antar Kedua Korea

Sekitar 60 pekerja perusahaan Korea Selatan, yang mengadakan produksi di Kaesong, serta teknisi dan pekerja bidang pelayanan juga mengadakan perjalanan ke zona ekonomi istimewa, yang belakangan tidak digunakan lagi. Korea Utara menarik pekerjanya 9 April lalu, akibat ketegangan yang semakin tinggi di semenanjung Korea. Dengan demikian, proses produksi di proyek ekonomi satu-satunya yang masih berfungsi, terhenti.

Secara politis hubungan antar kedua Korea tetap beku, karena Korea Utara melanjutkan program nuklir dan roketnya, walaupun PBB telah mengeluarkan resolusi yang menentangnya. Segera setelah mulai menjabat, presiden Korea Selatan yang baru menekankan, pertama-tama saling percaya harus tercapai dulu, untuk mengurangi ketegangan. Sedalam apa jurang antar kedua Korea, tampak ketika kedua belah pihak tidak mencapai kesepakatan tentang susunan delegasi. Jadi dalam pembicaraan hari ini, tema utama Kaesong.

Suh Ko dari delegasi Korea Selatan mengatakan, pihaknya mendapat kesan, Korea Utara sangat berminat untuk menyelesaikan masalah Kaesong, sehingga dilakukan upaya besar ke arah itu. Biar bagaimanapun, upaya itu melibatkan 70 juta Euro, yang diperoleh rezim di Pyongyang lewat pembayaran pegawai dari Korea Utara per tahunnya. Tetapi perusahaan Korea Selatan juga mendapat keuntungan dengan adanya tenaga kerja murah di Kaesong. Oleh sebab itu mereka menuntut segera dimulainya kembali proses produksi.

Kaesong Harus Berlanjut

Namun demikian pemimpin delegasi Korea Selatan juga menekankan hal lain. "Kami berkonsentrasi untuk mencegah, agar masalah seperti itu tidak terjadi lagi. Hanya jika itu tercapai, Kaesong dapat dibuka kembali." Demikian ditandaskan Suh Ko, kepala delegasi Korea Selatan.

Selasa (09/07/13) sejumlah teknisi dari perusahaan energi Korea Selatan bertolak ke Kaesong untuk meneliti saluran listrik di negara itu. Zona industri itu mendapat listrik dari Korea Selatan, demikian juga pemukiman para pekerja Kaesong. Ketika produksi tidak berjalan selama tiga bulan, listrik yang disalurkan ke kawasan itu sangat dikurangi.