1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Harapan Masih Ada, Pemerintahan Zimbabwe Dapat Bertahan

23 Desember 2009

Meskipun Mugabe belum berhenti untuk bertarung merebut kekuasaan tunggal, masih ada harapan pemerintahan bersama Tsvangrai dapat bertahan lama.

https://p.dw.com/p/LCR4
Presiden Zimbabwe Robert MugabeFoto: AP

Perdana Menteri Morgan Tsvangirai dan saingan beratnya Presiden Robert Mugabe bisa sedikit digerakkan. Setelah berbulan-bulan konflik, setidaknya beberapa poin masalah sudah jelas dan harapan telah kembali, bahwa mereka dapat mempertahankan pemerintah. Kedua partai itu telah sepakat untuk memilih sejumlah orang yang mengatur reformasi hukum pemilihan, kebebasan media dan menegakkan hak asasi manusia.

Pengamat menilai, ini merupakan perkembangan yang menggembirakan. Tetapi tidak menganggap ini sebagai sebuah terobosan. Pengamat politik Barnabas Thondlana misalnya, melihat hal itu dengan pragmatis. "Apa yang kita butuhkan adalah agar institusi diperkuat bukan individu. Orang dapat mudah digantikan, tapi institusi mungkin masih memiliki masalah esok hari."

Terobosan yang diumumkan oleh juru bicara pemerintah Zimbabwe, belum juga terwujud Rabu (23/12), rencananya Mugabe dan Tsvangirai akan bertemu. Mestinya mereka membahas titik sentral pertentangan selama ini, yaitu kedudukan 2 posisi yang kuat di pemerintahan: Gubernur Bak Sentral dan Jaksa Agung. Gubernur provisi juga harus ditetapkan. Bisa jadi terjadi perdebatan sengit di ibukota Zimbabwe, Harare. Perdana Menteri Tsvangirai jelas menyerukan semua pihak untuk segera menyepakati semua poin, demi persatuan negara itu.

Lebih dari satu tahun, setelah pemilu marathon yang kacau,, partai-partai di Zimbabwe sepakat membentuk pemerintahan. Sejak itu, Zimbabwe mengalami perkembangan positif. Tentu saja, mengubah negara tidak dapat dilakukan dalam satu malam, tetapi masyarakat hidup jauh lebih tenang dari pada setahun yang lalu. Tapi waktu terus berjalan.

Gerakan untuk Perubahan Demokrasi yang telah menetapkan tenggat waktu bagi ZANU PF untuk menyetujui semua poin yaitu tanggal 15 Januari. Bila kesepakatan tidak tercapai, maka SADC, Persatuan Negara Negara Berkembang di Selatan Afrika akan campur tangan. Negara negara tetangga sudah memulai upaya pertolongan. Sejak beberapa minggu sejumlah negosiator telah berulang kali terbang ke Harare.

Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma melihat apa yang telah dicapai merupakan awal yang baik. "Semuanya serba sulit. Kami telah berbicara dengan saudara-saudara kami di Zimbabwe. Mereka telah menunjukkan kesediaan mereka untuk memastikan, bahwa pemerintahan mereka berfungsi. Kita semua harus mendukung."

Mungkin ini merupakan kerikil dalam perjalanan pemerintahan di Zimbabwe. Mungkin juga tanda positif pada hari-hari menjelang natal. Akhirnya, Presiden Mugabe sendirilah yang minggu lalu meramalkan akhir dari pemerintah persatuan. Selama 2 tahun pemerintahan akan bertahan, begitulah ramalannya.

Jana Genth/Miranti Hirschmann

Editor: Yuniman Farid