1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Harapan Tipis Songsong Pemilu Somalia

20 Agustus 2012

Perang saudara di Somalia berlangsung lebih dua dasawarsa. Senin (20/8) ini, berakhir mandat pemerintahan transisi Somalia yang didukung PBB.

https://p.dw.com/p/15t2B
Foto: PHIL MOORE/AFP/Getty Images

Suatu sore bingar di Nairobi, ibukota Kenya. Di pasar Eastleigh, para pedagang berjualan sayur, buah-buahan, pakaian dan sepatu. Tak sedikit terlihat stand pedagang tas kulit dan koper. Peminatnya banyak. Mayoritas penduduk kawasan Eastleigh adalah warga Somalia yang puluhan tahun lalu melarikan diri ke Kenya. Secara berkala mereka mundar-mandir antara Kenya und Somalia.

Straßenszene in Eastleigh
Dagang koper di EastleighFoto: Bettina Rühl

Sulit menetapkan pilihan

Abukar Sheikh Ali bekerja sebagai manajer hotel „bin Ali“. Menurut dia tak ada pengungsi yang bersedia untuk menentukan pilihan akan menetap di mana, termasuk dia. 

Ada sekitar 100 orang anggota keluarga besar Sheik Ali. Perusahaan mereka tidak hanya berada di Nairobi dan Mogadishu. Mereka punya bisnis di Djibuti, Dubai, Sudan Selatan dan Uganda.

Kebanyakan usaha mereka menguntungkan, tapi hotel mereka di Mogadishu hancur akibat serangan tentara Ethiopia. Kerugiannya 16 juta dolar. Begitu tutur Abukar Sheikh Ali, melanjutkan ceritanya.

13.08.2012 DW Karten Uganda,Kenya,Somalia

“Daerah paling aman di Mogadishu terdapat di dekat lapangan terbang, karena Presiden dan para menteri tinggal di sana. Sementara di kawasan lain kota, kondisinya jauh lebih berbahaya. Di Mogadishu Barat, bersembunyi banyak anggota Shabaab, milisi Islam radikal yang bersenjata dan tak putus-putusnya melakukan serangan gelap."

Tidak menjanjikan perubahan

Seperti banyak penduduk Eastgleich lainnya, Abukar Sheikh Ali menilai pemilihan Presiden Somalia pada 20 Agustus ini tidak bakal membawa perubahan mendasar. Saat ini maksimal 10% populasi Somalia bekerja, selebihnya tunakarya.

Abukar Sheikh Ali vor Skyline
Abukar Sheikh Ali di NairobiFoto: Bettina Rühl

Emmanuel Kisangani dari Lembaga Penelitian dan Studi Keamanan di Nairobi menjelaskan, "banyak anggota pemerintahan transisi ingin mempertahankan kekuasaan dan tampil dengan citra baru. Karenanya, pemerintah baru Somalia nanti kemungkinan besar akan penuh dengan orang-orang lama dari pemerintahan transisi, yang diduga keras melakukan korupsi besar-besaran.“

Mayoritas rakyat Somalia sudah hilang kepercayaan pada para politisi yang kini berkuasa, karena menyadari bahwa jabatan diperjual belikan. Abukar Sheikh Ali tetap positif. Ungkapnya, "Pemilih kali ini tak mungkin mendapatkan pemerintah baru yang mereka harapkan. Namun menimbang kondisi sekarang, situasi di Somalia hanya bisa membaik."

Bettine Rühl / Edith Koesoemawiria
Editor: Andy Budiman