1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Proses Sidang NSU

DK/HP (dpa, afp)17 Mei 2013

Kamis (16/05) adalah hari sidang keempat proses kasus NSU, sekaligus hari terakhir sebelum masa istirahat sidang tiga minggu, sehubungan masa libur sekolah di Bayern. Sidang akan dilanjutkan 4 Juni.

https://p.dw.com/p/18ZOp
Der Staatsanwalt Stefan Schmidt (in Roben, l-r), der Bundesanwalt Herbert Diemer, die Oberstaatsanwältin Anette Greger und der Bundessanwalt Jochen Weingarten stehen am 14.05.2013 im Gerichtssaal in München (Bayern) an ihren Plätzen. Vor dem Oberlandesgericht wird der Prozess um die Morde und Terroranschläge des «Nationalsozialistischen Untergrunds» (NSU) fortgesetzt. Foto: Peter Kneffel/dpa
Proses Sidang NSU di MünchenFoto: picture-alliance/dpa

Di Pengadilan Tinggi München sidang proses NSU hari keempat mula-mula diawali dengan pembahasan tentang permohonan pihak pembela. Jaksa Agung Herbert Diemer menolak tuntutan permohonan dari Beate Zschäpe untuk menghentikan proses. Pembela Zschäpe meminta dihentikannya proses sidang untuk dapat melihat akte Komisi Penyidikan Parlemen Jerman untuk kasus NSU. Selain itu mereka meminta ditariknya dua wakil dari pihak kejaksaan.

Jaksa Agung Diemer mengatakan dalam jawabannya untuk permohonan itu, akte-akte Komisi Penyidikan Bundestag tidak termasuk dalam lingkup akte proses sidang, karena hal itu tidak terkait penting. Mengenai permintaan penarikan mundur dirinya dan seorang wakil lainnya dari Kejaksaan Agung Diemer mengatakan, hal itu tidak sesuai dengan peraturan.

MUNICH, GERMANY - MAY 15: Lawyers Anja Sturm (L), Wolfgang Stahl (2L) and Wolfgang Heer (R) chat with their client Beate Zschaepe in the courtroom on day three of the NSU neo-Nazis murder trial at the Oberlandgericht Muenchen court on May 15, 2013 in Munich, Germany. Zschaepe is the main defendant and is on trial for her role in assisting Uwe Boehnhardt and Uwe Mundlos in the murder of nine immigrants and one policewoman across Germany between 2000 and 2007. Together the trio called themselves the NSU, or National Socialist Underground. Four other co-defendants, including Ralf Wohlleben, Holder G., Carsten S. and Andre E., are accused of assisting the trio. Zschaepe has thus far remained silent and has refused to answer any questions by the court, including when asked to state her name. (Photo by Johannes Simon/Getty Images)
Beate Zschäpe dan Tim pembelanyaFoto: Getty Images

Diemer juga menyampaikan pernyataan terhadap kritik, bahwa di Komisi Penyidikan Bundestag dari empat tersangka pembantu NSU yang kini ikut diajukan ke pengadilan muncul daftar dengan 129 tersangka pembantu NSU, dan ini tidak ikut digugat. "Mereka tidak memiliki kaitan dengan proses pengadilan ini," kata Jaksa Agung Diemer. Tapi masih terus dilakukan penyidikan.

Pembahasan Bukti Masih Tertunda

Serangan bom paku di Keupstraße di Köln tetap akan menjadi bagian proses sidang NSU. "Senat sementara ini tidak bermaksud melakukan pemisahan kasus Keupstraße." Demikian dikatakan ketua hakim Manfred Götzl. Dalam serangan bom paku di Köln 9 Juni 2004, 22 orang luka-luka, sebagian besar luka berat. Pengadilan sebelumnya mempertimbangkan pemisahan kejadian ini dari proses-proses lainnya, karena dengan itu kemungkinan besar makin banyak penggugat sampingan yang akan dilibatkan. Baik Kejaksaan Jerman maupun penggugat pendamping dan pihak pembela sudah menyatakan menentang pemisahan kasus itu dari proses sidang NSU.

Akibat pembahasan permohonan berikutnya, pengadilan masih belum dapat memasuki pembahasan bukti-bukti. Selain itu hakim Manfred Götzl menghentikan sidang selama 20 menit, karena pengacara seorang tersangka pendamping mengritik pembagian penataan pengeras suara di ruang sidang. Ia menilai kejaksaan pilih kasih. Sejak awal proses sidang tersendat-sendat akibat banyaknya permohonan dan masalah organisatoris. Kamis (16/05) adalah hari persidangan terakhir sebelum jeda sekitar tiga minggu sehubungan liburan di negara bagian Bayern. Proses sidang kasus NSU akan dilanjutkan 4 Juni mendatang.

ARCHIV - Ein Polizist sichert in Köln die Spuren einer Explosion in einer Wohnstraße (Archivfoto vom 09.06.2004). Der NSU-Untersuchungsausschuss des Bundestages befragt am Donnerstag Polizisten des Landeskriminalamtes Nordrhein-Westfalen zum Bombenanschlag in Köln 2004. Bei dem der rechtsextremen Terrorzelle Nationalsozialistischer Untergrund (NSU) zugeschriebenen Anschlag in der überwiegend von Türken bewohnten Kölner Keupstraße waren 22 Menschen verletzt worden. Ein Ladeninhaber hatte ausgesagt, nach der Explosion zwei Beamte am Tatort gesehen zu haben, mehrere Minuten bevor die ersten Einsatzkräfte eintrafen. Nun soll geklärt werden, ob die Beamten zufällig vor Ort waren oder schon vorher über Hinweise auf eine mögliche Bedrohung verfügten. Foto: Federico Gambarini/dpa +++(c) dpa - Bildfunk+++
Serangan bom di Keuptstraße KölnFoto: picture-alliance/dpa

Tersangka utama teroris ekstrim kanan Zschäpe bersama dengan empat tersangka pembantu NSU digugat. Oleh pihak kejaksaan, Zschäpe dituduh ikut terlibat dalam 10 pembunuhan, dua serangan bom dan 15 serangan perampokan bank.

Empat tersangka pendamping yang diduga pembantu NSU, selain membantu Zschäpe dituduh membantu Uwe Böhnhardt dan Uwe Mündlos yang membentuk trio sel teror Zwickau selama 13 tahun, selama mereka melakukan aksi bawah tanah. Mereka juga dituduh memasok senjata, antara lain senjata yang dipakai membunuh 9 orang warga migran.