1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Hasil Pemilu Parlemen Belanda

23 November 2006

Belanda akan menghadapi negosiasi koalisi yang sulit dan panjang.

https://p.dw.com/p/CPAp
PM Belanda Balkenende
PM Belanda BalkenendeFoto: AP

Pendukung Partai Sosialis merayakan kemenangan dan kandidat unggulan mereka, Jan Marijnissen. Tidak diragukan lagi, sang ketua partai merupakan pemenang utama dalam pemilihan parlemen.

Partai berhaluan kiri yang dipimpinnya berhasil menambah hampir 3 kali lipat jumlah kursi di parlemen. Dengan 26 kursi, kubu sosialis menempati posisi terkuat ketiga dalam peta kekuatan politik di Belanda. Sebuah alasan bagi Marijnissen menunjukkan euforia dan mengungkapkan perasaan dengan berapi-api.

"Para pemuda dan pemudi, bapak-bapak dan ibu-ibu. 22 November adalah hari bersejarah bagi Partai Sosialis dan bagi Belanda. Hari di mana kita mengungguli kubu sosial demokrat dan liberal kanan. Hari dimana kita menjadi partai terkuat ketiga di Belanda."

Kubu sosialis terutama berhasil menarik para pemilih terutama dari sosial demokrat, yaitu Partai Buruh. Dari jumlah semula 42, sosial demokrat tinggal menguasai 32 kursi.

Sebuah kekalahan pahit bagi kandidat unggulannya Wouter Bos, yang sampai beberapa bulan sebelumnya membayangkan kemenangan mutlak. Namun pada saat kampanye Bos tidak mengeluarkan deklarasi koalisi yang jelas. Ia membuat berang para pendukungnya sendiri dan menghalau mereka ke pelukan kubu sosialis.

Bos enggan mengakui kekalahan dan lebih suka mencela pihak berikutnya yang menderita kekalahan, yaitu pemerintahan koalisi saat ini, dimana partainya ikut serta.

"Pada hari-hari mendatang, jika kabut sudah menghilang, kita akan melihat puing-puing di medan pertempuran dan memahami bagaimana itu bisa terjadi. Tapi sejauh ini sudah jelas, para pemilih mengatakan 'tidak' pada politik yang dingin dan tanpa perasaan dari Demokrat Kristen dan Liberal Kanan. Kelak, atmosfir dingin seperti itu tidak akan ada lagi."

Pada kenyataannya, Partai Demokrat Kristen dari PM Jan-Peter Balkenende kehilangan 3 kursi, namun tetap bisa merasa sebagai pemenang pemilu. Karena mereka tetap merupakan partai terkuat di seluruh negeri.

Baru sesaat menjelang pemilu, Balkenende bisa menampilkan efek positif reformasi sosialnya. Pertumbuhan ekonomi 3%, jumlah pengangguran yang rendah dan anggaran belanja negara yang seimbang. Angka-angka yang bagus ini seringkali membangkitkan semangat sang perdana menteri ang sering dicela itu.

Mitra koalisi Partai Demokrat Kristen saat ini, yaitu partai liberal kanan VVD, kalah telak. Mereka terutama kalah dari Partai bagi Kebebasan yang baru didirikan politisi populis kanan Geert Wilders.

Pengkritik Islam yang menyebut diri sebagai penerus Pim Fortuyn -politisi populis kanan yang mati ditembak tahun 2002- itu meraih 9 kursi di parlemen. Sebuah keberhasilan tak terduga.

Partai mana saja yang akan memerintah Belanda kelak, masih belum jelas. Koalisi besar antara Partai Sosialis Demokrat dan Demokrat Kristen, tidak bisa mencapai mayoritas. Nasib keduanya tergantung pada mitra koalisi berikutnya.

Tidak diragukan lagi, Belanda menghadapi proses perundingan koalisi yang panjang dan sulit. Akan dimulai hari ini tapi belum tentu selesai tahun ini.