1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
BencanaHong Kong

Hong Kong Diguyur Hujan Paling Deras dalam 140 Tahun

8 September 2023

Hong Kong mengeluarkan peringatan darurat akibat hujan badai tingkat tertinggi. Di beberapa distrik, operasi penyelamatan telah dimulai dan sekolah hingga kantor terpaksa ditutup.

https://p.dw.com/p/4W5mM
Hujan deras mengguyur Hong Kong
Hong Kong mengalami curah hujan terberat dalam ratusan tahun terakhirFoto: Leung Man Hei/AA/picture alliance

Hong Kong mengeluarkan peringatan darurat tertinggi badai "hitam", setelah hujan lebat menyebabkan banjir dan merendam beberapa bagian jalan, mal, hingga stasiun metro.

Wilayah administratif khusus Tiongkok ini mengalami curah hujan per jam tertinggi  sejak pencatatan dimulai 140 tahun terakhir.

Peringatan hujan badai hitam tersebut merupakan peringatan serupa pertama yang dikeluarkan terakhir pada Oktober 2021, lapor South China Post.

Sisa-sisa kekuatan Topan Haikui itu membawa hujan lebat ke Guangdong di pesisir Cina yang berbatasan dengan Hong Kong.

Hong Kong mengambil tindakan pencegahan

Seluruh sekolah ditutup karena "situasi ekstrem yang disebabkan oleh banjir besar dan gangguan lalu lintas yang cukup serius," ungkap pengumuman dari pemerintah Hong Kong.

Pihak berwenang juga meminta para pekerja untuk tetap tinggal di dalam rumah. Video yang beredar di media sosial menunjukkan banyak jalanan di Hong Kong yang berubah menjadi sungai dengan aliran yang cukup deras.

Jadwal kereta api di negara tersebut juga ikut terganggu. Bursa efek juga ditetapkan untuk tutup, selama peringatan hujan badai hitam diberlakukan.

Pemimpin Hong Kong John Lee menyatakan keprihatinannya yang mendalam atas bencana banjir ini dan mengatakan bahwa dia telah menginstruksikan seluruh departemen untuk merespons dengan "upaya yang maksimal."

Operasi penyelamatan juga tengah dilakukan di berbagai distrik yang terendam banjir, menurut pihak berwenang.

Para ahli menyalahkan perubahan iklim

Dalam seminggu terakhir, wilayah Cina Selatan telah menghadapi dua topan secara beruntun, Saola lalu Haikui. Hong Kong terhindar dari terjangan badai topan secara langsung.

Para ahli berpendapat bahwa perubahan iklim telah meningkatkan intensitas badai tropis dengan lebih banyak curah hujan dan hembusan angin kuat, yang menyebabkan banjir bandang dan kerusakan pantai.

Kondisi ekstrem tersebut diperkirakan akan berlangsung di Hong Kong hingga hari Jumat (08/09).

Selain itu, negara bagian tenggara Tiongkok, Shenzhen, juga memperingatkan Hong Kong pada hari Kamis (07/09), bahwa sejumlah air mungkin akan dibuang dari waduk Shenzhen, di mana hal itu dapat menyebabkan banjir berkelanjutan, lapor surat kabar The Standard.

Banjir juga melanda Cina

Tidak hanya Hong Kong, semua sekolah, beberapa stasiun kereta bawah tanah, hingga kantor-kantor di Kota Shenzhen, Cina Selatan, juga terpaksa ditutup pada hari Jumat (08/09) karena sisa-sisa badai Topan Haikui masih melepaskan curah hujan lebat di hari keempat.

Badan Meteorologi Cina mengatakan bahwa hujan lebat akan terus turun hingga Sabtu (09/09) dini hari di wilayah tengah dan barat daya Guangdong, yang merupakan pusat Kota Shenzhen dan salah satu provinsi terkaya di Cina.

Dalam cuplikan tayangan video dari kantor berita pemerintah Xinhua, terlihat warga berpegangan pada garis pengaman untuk mengarungi banjir pada Kamis (07/09) malam di Shenzhen, sebuah kota metropolitan dengan jumlah penduduk mencapai 17,7 juta orang.

Sebuah catatan curah hujan menunjukkan, sebanyak 465,5 mm curah hujan turun di Shenzhen selama 12 jam, yakni sebuah rekor tertinggi sejak pencatatan dari tahun 1952. Hal itulah yang menyebabkan air di waduk Shenzhen mencapai batasnya pada hari Jumat (08/09).

kp/ha (Reuters, AFP)