1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Hrant Dink Dimakamkan

Vidi Legowo23 Januari 2007

Ribuan orang memberikan penghormatan terakhir bagi Hrant Dink, wartawan Turki keturunan Armenia yang tewas terbunuh minggu lalu.

https://p.dw.com/p/CP9V
Karangan bunga bagi Hrant Dink
Karangan bunga bagi Hrant DinkFoto: AP

Dengan berpakaian hitam-hitam mereka berkumpul di luar kantor harian Agos di mana Dink ditembak tiga kali oleh seorang remaja berusia 17 tahun. Dari Agos, mereka melanjutkan iring-iringan ke sebuah gereja orthodox Armenia di kota bagian Istanbul- Kumkapi untuk mengikuti upacara pemakaman Dink. Iring-iringan tersebut juga membawa papan dan poster yang bertuliskan "Kami semua adalah Hrant Dink“ atau "Kami semua orang Armenia“.

Kematian Hrant Dink telah menimbulkan debat di Turki mengenai nasionalisme. Dink menerima ancaman pembunuhan dari kalangan nasionalis Turki. Bagi mereka, Dink dianggap sebagai seorang musuh. Alasannya, karena ia berbicara mengenai pembunuhan massal terhadap warga Armenia dalam Perang Dunia pertama. Banyak pihak di Turki sepakat bahwa Dink memang terbunuh oleh senjata yang ditembakkan seorang remaja Turki. Remaja itu, Ogun Samast, telah mengakui perbuatannya. Ia bahkan mengatakan, akan mengulangnya lagi kalau perlu. Namun, banyak juga pihak yang menganggap, pengakuan remaja tersebut hanyalah setengah dari kebenaran di balik pembunuhan tersebut.

"Ini bukanlah tindakan individu seorang remaja berusia 17 tahun. Mereka mungkin senang karena ia langsung tertangkap. Dan sekarang mereka pikir, tugas mereka telah selesai. Padahal masih harus diselidiki siapa yang berada di belakangnya. Ini yang kita tunggu.“

"Selama organisasi atau orang yang berada di belakangnya terungkap, pembunuhan semacam itu akan terus terjadi di negara ini.“

Kini polisi telah menginterogasi tujuh orang yang diduga terlibat dalam pembunuhan Dink. Diantaranya Ogun Samast, remaja yang mengaku telah membunuh Dink dan Yasin Hayal, seorang militan nasionalis yang dipidana untuk kasus serangan bom di restoran McDonalds tahun 2004 yang lalu. Hayal yang berusia 26 tahun, sama seperti Samast, berasal dari kota Trabzon. Ia dikatakan telah menyediakan uang dan senjata untuk pelaksanaan pembunuhan Dink. Pihak kepolisian Turki membenarkan hal ini, namun menolak untuk memberikan keterangan yang lebih terperinci.

Sebuah harian yang terbit di Turki mengutip pernyataan Hayal yang berbunyi "Pembunuh telah memenuhi tugasnya dan menyelamatkan kehormatan Turki". Inilah yang semakin memperkuat dugaan, bahwa pembunuhan Dink terkait dengan latar belakang nasionalisme Turki.