1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Humor untuk Kesehatan dan Efisiensi Kerja

1 Juni 2011

Warga Jerman dikenal tekun bekerja, dapat diandalkan dan sangat disiplin. Tapi dalam urusan humor, warga Jerman kurang handal. Padahal humor baik untuk efisiensi kerja.

https://p.dw.com/p/11SLY
Foto: dpa

Berdasarkan penelitian kesehatan, terbukti bahwa humor dan tertawa memiliki efek positif bagi kesehatan. Antara lain mengurangi hormon stress, mendorong regenerasi tubuh, melunakkan otot-otot, menurunkan tekanan darah, mengurangi kolesterol, menambah endorphin yang berfungsi memerangi kelesuan yang kronis, mengaktifkan daya penyembuhan sendiri dan humor dapat dipelajari serta dilatih.

17 peserta kursus berada di sebuah ruang seminar hotel di Leipzig, mereka antara lain dokter, pakar pedagogik, kepala bagian perusahaan pos dan telekom. Juga Ralf Müller yang berusia 47 tahun dari perusahaan pos Jerman. Baginya humor dalam kehidupan sehari-hari hal biasa, tapi bagaimana dalam lingkungan kerja. "Masih ada kebutuhan yang tinggi untuk mengoptimalkan, tidak hanya di perusahaan kami tapi seluruh perusahaan. Di mana semua berjalan sangat terstruktur dan di satu atau bidang lainnya hasil kerja dapat dioptimalkan dengan humor. Karena orang akan merasa lebih santai."

Jadi selalu bersikap santai, spontan dan dengan humor bereaksi menghadapi situasi yang kurang menguntungkan atau menegangkan, paling bagus dengan lelucon kecil atau ironi yang halus. Inilah yang dipelajari peserta kursus untuk dipraktekkan

Hampir tujuh tahun Eva Ullman memberi kursus humor dan tahun 2005 ia mendirikan Institut untuk Humor Leipzig. Eva Ullman mengatakan, "Saya mendirikannya bukan berdasarkan kepentingan karena kurangnya rasa humor. Melainkan dari rasa takjub yang besar akan humor, yang memiliki sesuatu yang serius. Yang membuat saya cepat tertarik adalah humor dalam situasi yang serius. Seberapa besar dosis yang dapat diterima, seberapa besar itu merusak situasi."

Seberapa banyak humor di tempat kerja yang membuat sehat, kapan humor diperlukan dan dan di mana batas humor? Di Jerman batasan perbedaannya sangat tipis dan selalu menjadi sumber kesalahpahaman. Demikian dikatakan pelatih gerak tubuh yang ikut dalam kursus pelatihan humor, Roswitha Ram-Devrient.

Lebih lanjut dikatakannya, warga Jerman bukannya tidak memiliki humor, tapi itu sesuatu yang amat tidak lazim mengintegrasikan humor dalam pekerjaan sehari-hari. Berlawanan dengan Inggris misalnya yang memang biasa dengan itu. Dan menurutnya hal yang sangat bagus, bahwa dengan usaha Institut Humor Jerman, tampaknya warga warga Jerman membuka diri untuk itu.

Ronny Arnold/Dyan Kostermans

Editor: Agus Setiawan