1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SosialAsia

HUT Ke-75 RI, Istana Ingatkan Momen Penting 10.17 WIB

Prihardani Ganda Tuah Purba
6 Agustus 2020

Acara besar untuk peringati HUT ke-75 RI yang telah lama direncanakan terpaksa diganti akibat pandemi COVID-19. Kini perayaan jadi online. Tapi pemerintah tetap berusaha jaga nuansa kemerdekaan dengan gelar banyak lomba.

https://p.dw.com/p/3gWDV
HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia
Foto: R. Biro Pers

Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) sudah di depan mata. Namun, tahun ini perayaannya akan dilakukan dengan cara berbeda. Serangkaian acara besar yang dari jauh-jauh hari telah direncanakan untuk digelar di Istana Negara, seperti upacara dan karnaval, terpaksa harus disesuaikan dengan suasana pandemi COVID-19.

"Kami bersepakat di antara anggota panitia kemerdekaan untuk melakukan acara-acara lebih banyak melalui online,” kata Setya Utama, Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara dalam konferensi pers  virtual yang digelar dari Kantor Presiden, Kamis (06/08).

Upacara di Istana Negara digelar minimalis

Tentu saja salah satu hal yang paling banyak dinanti adalah detik-detik pengibaran bendera merah putih oleh Paskibraka Nasional.

Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono memastikan upacara penaikan maupun penurunan bendera di Istana Negara tetap digelar meski sangat minimalis dan terbatas. 

"Artinya pengibar bendera dari paskibra hanya 3 orang ditambah mungkin cadangan,” kata Heru.

Heru merinci bahwa ada sebanyak 8 anak muda dari Paskibraka Nasional 2019 yang dipilih kembali untuk bertugas pada 17 Agustus mendatang. Sementara, pasukan dari beberapa matra yang pada upacara tahun-tahun sebelumnya memenuhi lapangan, hanya akan diwakilkan oleh 5 orang saja dari setiap matra.

Keterangan dari Kantor Sekretariat Presiden RI
Kepala Kantor Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono dalam konferensi pers, Kamis (06/08/2020)Foto: L. Biro Pers

Heru kemudian menjelaskan bahwa puluhan ribu peserta akan diundang secara resmi untuk mengikuti rangkaian upacara secara virtual. Sebanyak 3.800 undangan untuk pejabat-pejabat VVIP seperti menteri, gubernur, walikota dan bupati, dan 17.458 undangan untuk masyarakat umum.

"Itu mereka bisa melihat secara langsung, mengikuti (upacara) ini jadi merasa juga hadir di istana,” jelas Heru.

Selain itu, pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo di DPR/MPR juga akan tetap digelar pada tanggal 14 Agustus dengan mengutamakan protokol kesehatan.

Momen penting 10.17 WIB

Ada satu momen penting yang menurut Heru wajib diperhatikan oleh seluruh masyarakat Indonesia pada tanggal 17 Agustus mendatang. Tepat pada pukul 10.17 WIB, masyarakat seluruh Indonesia, baik yang berada di dalam maupun luar negeri, diimbau untuk mengambil sikap sempurna ketika bendera merah putih akan dikibarkan di istana.

Tentu ada penyesuaian yang berlaku bagi warga yang tinggal di wilayah WITA dan WIT maupun yang berada di luar negeri, kata Heru. "Jika waktunya hanya beda 3, 4, bahkan 5 jam ya wajib untuk mengikuti, kalau waktunya beda 10 jam di sana malam hari tentunya tidak bisa, tapi kalau beda 2 jam misalnya di Singapura, Malaysia, Australia, ya warga negara wajib mengikuti itu,” jelasnya.

Menurut Heru, pada pukul 10.17 WIB akan ada sirine yang berbunyi bersamaan di seluruh tanah air. Pemerintah daerah kata Heru dapat memanfaatkan mobil-mobil pemadam kebakaran, dinas perhubungan, kebersihan, dan mobil patroli kepolisian dan TNI sebagai sumber sirine tersebut. 

"Semua bisa disiapkan di titik-titik strategis, di pasar, di perempatan jalan sehingga 10.17 WIB mereka bisa mendengarkan sirene yang disiapkan oleh pemprov, kabupaten, kota. Mengacunya adalah 10.17 ketika bendera itu dikibarkan,” jelas Heru.

Konferensi Pers bersama Kepala Kantor Sekretariat Presiden, Heru Hartono
Konferensi Pers Menyambut HUT ke-75 Kemerdekaan RI Tahun 2020 di kantor Presiden, Kamis (06/08).Foto: L. Biro Pers

Meski begitu, "bagi mereka yang sedang melakukan aktivitas tertentu yang akan membahayakan apabila harus berhenti sejenak, katakanlah sedang melaju di jalan tol atau sedang melaju di jalur cepat, tidak perlu melakukan ini,” kata Setya Utama mengingatkan.

Meriahkan peringatan kemerdekaan dengan lomba-lomba

Untuk menyemarakkan perayaan HUT ke-75 RI, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) juga luncurkan lomba pembuatan video dengan total hadiah 1 miliar rupiah.

Lomba bertema "Cinta Indonesia” itu dapat diikuti oleh seluruh warga negara baik di dalam maupun luar negeri dengan membuat video berdurasi 3 menit untuk diunggah di tiga platform sosial media: Youtube, Facebook dan Instagram. 

"Intinya adalah untuk merayakan atau memeriahkan HUT RI ini. Bagaimana kita menunjukkan rasa cinta tanah air, bagaimana juga kita menunjukkan kita punya sifat kegotongroyongan, dan bagaimana kita juga mempercantik lingkungan dalam rangka merayakan ulang tahun bersama-sama di seluruh Indonesia,” kata Ni Wayan Giri Adnyani, Sesmen Parekraf, Kamis (06/08).Selain lomba video, panitia penyelenggara juga menggelar lomba untuk menebak busana adat apa yang nantinya akan dikenakan Presiden Jokowi dan Ibu Negara pada 17 Agustus mendatang. 

Berbeda dengan Kemenparekraf, Kementerian BUMNmuncul dengan ide lomba desain masker berhadiah 50 juta rupiah. Menurut Sesmen BUMN, Susyanto, masker tersebut nantinya akan diproduksi massal untuk dibagikan kepada yang memerlukan.

Tak hanya itu, Susyanto juga menyebut akan ada peragaan busana secara nasional dari 300 desainer dalam negeri sebagai gerakan menumbuhkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di tanah air. 

(gtp/ae)