1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

121210 Stockholm Anschlag

12 Desember 2010

Dua ledakan bom mengguncang pusat ibukota Stockholm, Swedia, Sabtu sore (11/12). Tersangka pelaku diduga memiliki jaringan teroris di Swedia.

https://p.dw.com/p/QWRC
Dinas rahasia Swedia mengumpulkan bukti-bukti dan jejak di lokasi ledakan di pusat ibukota Stockholm, SwediaFoto: AP

Sabtu sore (11/12) tepat pukul 16.49 dua ledakan bom terjadi di ibukota Stockholm. Yang pertama terjadi di tengah pusat perbelanjaan Drottninggatan yang dipadati pengunjung yang sedang berbelanja pernak-pernik dan hadiah Natal. Ledakan kedua terjadi hanya beberapa menit kemudian, 200 meter dari lokasi sebelumnya. Kemungkinan pengebom tewas bersama meledaknya sebuah mobil dan dua warga lainnya terluka. Salah satunya dirawat di rumah sakit.

Oleh dinas rahasia kepolisian Swedia SAPO kasus ini digolongkan sebagai serangan teror. SAPO mengambilalih kasus ini menjelang tengah malam lalu. Sebelumnya tidak jelas siapa yang berwenang, tutur juru bicara SAPO Anerds Thronberg, "apa yang terjadi sungguh berbahaya. Polisi melakukan tugasnya dengan sangat baik. Posisi kami cukup baik. Kami berhasil mengumpulkan sejumlah jejak dan saksi mata.“

Serangan bom bunuh diri dilakukan setelah sebuah pesan elektronik dikirim ke sejumlah kantor berita sekitar sepuluh menit menjelang aksi pemboman. Pesan tersebut berisi pernyataan bahwa aksi serangan bom di ibukota Stockholm merupakan pembalasan terhadap kehadiran militer Swedia di Afghanistan. Pemerintah Swedia dituduh melancarkan perang terhadap Islam, karena mempublikasikan karikatur penghinaan terhadap Nabi Muhammad dengan tubuh seekor anjing. Kartun kontroversial itu dibuat seniman Swedia, Lars Vilks yang diterbitkan tiga harian Swedia awal tahun ini. Lars Vilks dijuluki sebagai „babi“ oleh teroris.

Kantor berita Swedia TT juga memperolah sebuah rekaman suara berbahasa Swedia dan Arab dan berisi ancaman, selama Swedia tetap melancarkan perang terhadap Islam, penghinaan terhadap nabi Muhammad tidak diakhiri dan Vilks tetap didukung, maka akan terus dilancarkan aksi pembalasan. Anak-anak warga Swedia, juga saudara-saudaranya harus mati sebagai balasan tewasnya saudara laki-laki, perempuan dan anak-anak pemberontak teroris.

SAPO akan menggunakan pesan itu sebagai jejak dan bukti dalam pengusutannya. Dinas rahasia itu menyatakan telah meningkatkan keamanan di Stockholm, khususnya di pusat kota. Juru bicara kepolisian Swedia menuturkan, „kami akan mengerahkan lebih banyak lagi polisi terutama di lokasi perbelanjaan. Kami menghimbau masyarakat setempat untuk mengontak kami bila melihat sesuatua yang mencurigakan.“

Menteri Luar Negeri Swedia Carld Bildt mengatakan, meski dinilai gagal, percobaan serangan teror ini nyaris menjadi sebuah bencana besar.

Albrecht Breitschuh/Andriani Nangoy

Editor: Christa Saloh-Foerster

Audio in DaletWeb: