1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ilmuwan Temukan Samudera di Perut Bumi

Judith Hartl13 Maret 2014

Sebuah berlian yang ditemukan di Brasil mengandung mineral unik: Ringwoodite. Ilmuwan mengklaim, mineral tersebut adalah bukti bahwa perut bumi menyimpan cadangan air dalam jumlah besar

https://p.dw.com/p/1BPDm
Meer
Foto: Fotolia/Mykola Mazuryk

Air berlimpah di perut bumi. Jumlahnya sebanding dengan volume air seluruh samudera. Mengalir di kedalaman 500 kilometer, air berada di zona transisi antara dua mantel bumi. Sebab itu pula selama ini tidak ada upaya serius mengeksploitasi kandungan air tersebut.

Tapi jika manusia belum pernah berhasil menembus sedalam itu, bagaimana ilmuwan bisa yakin atas temuan mereka? "kami sudah menduganya sejak lama," kata pakar Geologi Jerman, Hans Keppler kepada DW. "Sekarang kami punya buktinya." Karena untuk pertama kali mineral yang cuma ada di kedalaman 500 kilometer, Ringwoodite, muncul ke permukaan bumi.

"Ringwoodite adalah konfirmasi bahwa perut bumi mengandung jumlah air yang sangat, sangat besar," kata Graham Pearson, pakar Geologi di Universitas Alberta, Kanada.

Ringwoodite, Mineral Pengikat Air

Ilmuwan awalnya meneliti sebuah batuan berlian yang tidak lagi murni dan sebab itu tidak cocok untuk dijadikan perhiasan. Pada permukaannya tedapat jejak mineral berwarna hijau keemasan, kata Keppler, "dan jenis yang unik semacam itu biasanya diserahkan untuk diteliti oleh ilmuwan."

Mineral itu kemudian diteliti di laboratorium. Ringwoodite yang kaya air cuma terbentuk dalam kondisi tekanan yang ekstrim, seperti misalnya pada zona transisi antara dua mantel bumi. Ketika tekanan menurun, misalnya saat mineral terlempar ke permukaan bumi lewat ledakan gunung berapi, wujud Ringwoodite berubah seperti material pada umumnya.

Namun dalam kasus terbaru, Ringwoodite yang ditemukan tersimpan di dalam berlian itu diyakini terlempar dalam ledakan ekstrim berkecepatan tinggi ratusan juta tahun silam, sehingga bentuknya masih utuh.

Belum bisa Dieksploitasi

Temuan tersebut terbukti berharga. "Sebuah sensasi kecil," kata Keppler yang menyebut berlian itu adalah bukti bahwa perut bumi menyimpan air dalam jumlah besar. "20 tahun lalu kami membuktikan di laboraturium, bahwa Ringwoodite bisa mengikat jumlah air yang sangat banyak," sebab itu ilmuwan meyakini air berlimpah di zona transisi di perut bumi.

Apakah lantas air tersebut bisa diangkut ke permukaan? Sayangnya tidak, kata Hans Keppler. "Air ini tidak bisa kita eksploitasi. Karena pengeboran terdalam yang bisa dicapai dengan teknologi termutakhir, cuma mampu mencapai jarak sekitar sepuluh Kilometer."

Diamantenfund aus Brasilien JUc29
Berlian mengadung Ringwoodite yang ditemukan di Brasil, 12 Maret 2014Foto: Richard Siemens/University of Alberta/dpa

Secara ekonomi cadangan air di perut bumi tidak menguntungkan untuk diangkut - setidaknya untuk saat ini. Sebaliknya bumi diuntungkan dengan keberadaan air tersebut dalam jangka panjang. Karena air di perut bumi, kata Keppler, menopang samudera dan laut di permukaan.