1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

India-Rusia Produksi Pesawat Tempur Mata-mata

22 Desember 2010

Pertemuan tahunan pemimpin India dan Rusia hasilkan kerjasama dan 30 kesepakatan senilai milyaran dolar. Lawatan Medvedev ke India berfungsi mempererat hubungan kedua negara yang beraliansi sejak masa perang dingin.

https://p.dw.com/p/zoYM
Presiden Rusia Dmitri Medvedev berceramah di Institut Teknologi IndiaFoto: AP

Delegasi yang mengiringi Presiden Rusia Dmitri Medvedev ke India tidak kecil, dan sebagian besar anggota delegasi bertujuan bisnis. Rusia adalah salah satu negara pengimpor film-film India, karenanya tak mengherankan bila lawatan dua hari itu diakhiri dengan kunjungan ke lokasi Bollywood di Mumbai. Setengah berguyon, Presiden Medvedev mengatakan bahwa hanya di Rusia dan di India ada siaran televisi yang selama 24 jam menayangkan film-film Bollywood.

Namun bisnis perfilman bukan hal yang utama dalam agenda Presiden Medvedev dan delegasinya. Tahun 2000 India dan Rusia membentuk sebuah kemitraan strategis. Sejak itu kepala pemerintah kedua negara tersebut bertemu setiap tahun untuk berkonsultasi dan mempererat hubungan. Kali inipun pembicaraan berkisar pada sektor perdagangan, di samping kerjasama di bidang energi nuklir dan pertahanan.

Russischer Staatsbesuch in Indien
Presiden Rusia Dmitri Medvedev, kiri, bersama Perdana Menteri India Manmohan SinghFoto: AP

India dan Rusia menyepakati kerjasama untuk membangun sampai 500 pesawat tempur mata-mata. Sebuah kontrak yang nilainya lebih dari 30 milyar dolar. India juga menjamin pembelian 300 pesawat mutakhir generasi ke lima ini.

Perdana Menteri Manmohan Singh mengatakan, bahwa hal ini menunjukkan keinginan kuat kedua belah pihak untuk lebih jauh bekerjasama. Ia mengatakan, "Kedua negara merupakan target terorisme. Karena itu ada sinergi kepentingan untuk bekerja sama. Terkait ancaman ini, yang terpenting harus kita lakukan adalah berbagi informasi dan data intelijen”.

Sebuah peringatan intelijen mengenai kemungkinan aksi teror yang menarget warga asing, menyebabkan peningkatan keamanan besar-besaran di kota-kota yang dikunjungi oleh Presiden Medvedev dan delegasinya. Memuji upaya anti teror yang dilakukan India, pihak Rusia pun mengingatkan perlunya kerjasama lebih jauh. Rusia merupakan salah satu pendukung upaya India untuk menjadi anggota Dewan Keamanan, dan meminta Pakistan untuk menyerahkan pelaku aksi teror 2008 di Mumbai kepada India.

Menyorot situasi di Afghanistan dan perkembangan di Pakistan, Medvedev mengatakan,“Mereka yang menyembunyikan teroris itu, juga menutup-nutupi kejahatan dan melindungi kiriminal. Tak ada asumsi lain. Pelaksanaan ekstradisi memang rumit, tapi amat penting bahwa kerja sama internasional di bidang ini, terus ditingkatkan oleh pihak-pihak yang ingin dan berkepentingan memerangi terorisme. "

Selain di bidang pertahanan, para pemimpin India dan Rusia membicarakan kerjasama lebih jauh di bidang energi, antara lain mengenai pembangunan sejumlah reaktor nuklir baru dan pasokan bahan bakar nuklir.

Staatsbesuch Medvedev in Indien
Presiden Rusia Dmitri Medvedev berinteraksi dengan mahasiswa Institut Teknologi IndiaFoto: AP

Kunjungan Medvedev ke New Delhi menyusul kunjungan dagang serupa yang dilakukan oleh Presiden AS Barack Obama, Presiden Perancis Nicolas Sarkozy dan Perdana Menteri China Wen Jiabao. Dalam kunjungan ini, selain melihat-lihat studio film, di Mumbai delegasi Rusia bertemu dengan mahasiswa Institut Teknologi India yang dibangun di tahun 1950an dengan bantuan Rusia.

dpae/afp/DW/Edith Koesoemawiria
Editor: Hendra Pasuhuk