1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sepak Bola

Indonesia Berpeluang Lolos Kualifikasi Piala Asia 2023

16 Oktober 2019

Indonesia tampil mengecewakan dalam kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia. Dari 4 laga, tak sekalipun Skuat Garuda torehkan kemenangan. Kritik pun bermunculan, termasuk meminta PSSI mengganti pelatih Simon McMenemy

https://p.dw.com/p/3RMsJ
AFF Fußball-Südostasienmeisterschaft 2016 Thailand - Indonesien
Foto: Getty Images/AFP//L. Suwanrumpha

Pengamat Sepak Bola Yusuf Kurniawan menilai penampilan Timnas Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia merupakan penampilan terburuk. Pasalnya dari 4 laga yang sudah digelar, Timnas selalu kalah sehingga membuat Indonesia semakin terpuruk berada di posisi terbawah klasemen Grup G Piala Dunia 2022 dengan Raihan 0 poin. 

Selasa (15/10), Indonesia kalah melawan Vietnam dalam laga yang digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar Bali dengan skor 1-3. Ini menjadi kekalahan keempat Indonesia dalam babak kualifikasi. Sebelumnya, tim asuhan Simon McMenemy itu juga kalah melawan Malaysia dengan skor 2-3, Thailand dengan skor 0-3 dan Uni Emirat Arab dengan skor 0-5.

Yusuf menilai Indonesia seharusnya memiliki peluang yang baik dalam kualifikasi ini karena melawan negara-negara yang berasal dari ASEAN di luar Uni Emirat Arab. Namun fakta di lapangan menunjukkan kebalikannya. Ia menyebutkan bahwa jadwal liga domestik yang padat berdampak buruk terhadap performa para pemain timnas sehingga menjadi jenuh dan kelelahan.

Yusuf Kurniawan indonesischer Fußball-Experte
Yusuf Kurniawan - Pengamat Sepak Bola Foto: Privat

“Yang lebih menyakitkan performa penampilan Timnas ini tidak kunjung membaik, mainnya masih tidak jelas, tidak punya karakter, terus tidak ada pemimpin di lapangan,” ujar Yusuf saat dihubungi DW. 

Namun, bukan hanya karena faktor pemain saja, menurut Yusuf minim-nya taktik yang dijalankan Pelatih Simon McMenemy juga jadi faktor besar mengapa Skuat Garuda selalu kalah dalam 4 laga terakhir. 

“Kompetensi pelatih sangat dipertanyakan lah, ternyata dia tidak se-qualified seperti yg kita bayangkan,” kata Yusuf.


Piala Asia 2023 jadi target realistis

Meskipun masih ada 4 laga tersisa, peluang Indonesia untuk bisa lolos ke babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia dinilai sangat berat. Jangankan juara grup, peluang menjadi runner-up saja dinilai tipis. Namun, Yusuf mengatakan Indonesia dapat memanfaatkan 4 laga sisa untuk bisa lolos kualifikasi Piala Asia 2023. 

Seperti diketahui, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) memang menjadikan kualifikasi Piala Dunia 2022 sebagai jalan menuju Piala Dunia 2022 di Qatar dan Piala Asia 2023 di China.

Target untuk lolos kualifikasi Piala Asia 2023 dinilai realistis asal Indonesia tidak menjadi juru kunci, yang artinya menduduki posisi terbawah dalam klasemen grup.

“Kalau kita sampai jadi juru kunci maka kesempatan kita untuk lolos ke Piala Asia 2023 juga akan pupus,” ujar Yusuf kepada Deutsche Welle.


Tagar #SimonOut Menggema di Twitter

Untuk mencapai target lolos di kualifikas Piala Asia 2023, PSSI dinilai perlu melakukan perubahan drastis terutama mengganti Simon McMenemy sebagai pelatih Skuat Garuda.

Kegagalan Timnas Indonesia di 4 laga terakhir dirasa sangat cukup sebagai dorongan untuk mengganti pelatih asal Inggris itu.

“Kalau PSSI misalnya tidak berani pensiunkan dia, harusnya dia (Simon) tau diri. Menurut saya dari 4 pertandingan itu udah cukup gitu. Kalau dia pelatih yang punya wibawa ya punya marwah harusnya dia tau diri mundur,” kata Yusuf kepada Deutsche Welle.

Kritik keras terhadap Simon McMenemy juga dilontarkan netizen di lini masa Twitter. Bahkan Tagar #SimonOut sempat menjadi trending topik.

Yusuf kemudian ungkapkan beberapa kandidat pelatih pengganti Simon yang dinilai kompeten melatih Timnas Indonesia. Ada Luis Milla, Rahmad Darmawan, Indra Sjafri dan Fakhri Husaini. Menurutnya masyarakat tidak hanya fokus pada hasil semata namun juga pada kaulitas permainan dan effort yang ditunjukkan pemain dan pelatih.

Lebih jauh Yusuf kemukakan sulit tumpukan harapan kepada PSSI untuk membawa perubahan. Apalagi bursa calon pimpinan PSSI baru masih didominasi oleh orang lama. Namun, ia tetap berharap PSSI membawa semangat pembaruan baik dari sisi organisasi maupun pembinaan agar sepak bola Indonesia semakin jaya. (gtp/rzn) (dari berbagai sumber)