1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Indonesia Lebih Lemah Ketimbang Malaysia

9 Mei 2018

Indonesia gagal memenuhi potensinya sebagai salah satu kekuatan ekonomi dan militer di kawasan. Kesimpulan tersebut tercatat dalam Indeks Kekuatan Asia yang dipublikasikan Lowy Institute.

https://p.dw.com/p/2xQnq
Tiga kapal korvet teranyar milik Indonesia
Tiga kapal korvet teranyar milik IndonesiaFoto: cc-by-2.0-skittzitilby

Indonesia harus berusaha lebih gigih jika tidak ingin tertinggal dari tiga pemain besar di Asia, yakni Amerika Serikat, Cina dan India. Meski diprediksi akan menjadi kekuatan terbesar ke-empat di Asia pada 2030, performa Indonesia saat ini dinilai masih berada jauh dari potensinya.

Dalam Indeks Kekuatan Asia, Lowy Institute menilai performa 25 negara di Asia dengan 114 indikator yang berbeda, antara lain kekuatan militer, ekonomi, pengaruh diplomasi dan penetrasi budaya. 

Secara umum Indonesia berada di peringkat 10 atau terpaut satu posisi dari Malaysia di peringkat sembilan dan Singapura di peringkat delapan. Sementara Amerika Serikat dan Cina mendominasi di urutan teratas, disusul Jepang, India, Rusia dan Korea Selatan.

Performa terburuk dicatat Indonesia dalam indikator stabilitas politik dan konflik internal. Dalam daftar tersebut Indonesia menempati posisi 16 dari 25 negara dengan nilai 46,6. Penilaian serupa tercatat untuk kategori Hubungan Investasi Regional yang mencatat arus investasi dari Indonesia ke 24 negara lain di Asia. Dalam daftar ini Indonesia berada di urutan 16.

Untuk urusan militer Indonesia berada di urutan 13, di bawah Pakistan, Singapura, Taiwan dan Vietnam. Dalam hal ini sistem alutsista yang dimiliki TNI dan kemampuan Indonesia merespon konflik regional dianggap belum mumpuni. 

Selain kekuatan pokok, minimnya kerjasama regional di bidang pertahanan juga dianggap memperlemah posisi Indonesia. Sejak 2012 Indonesia tercatat hanya melakukan 194 latihan militer gabungan dengan 24 negara besar Asia lain. Angka ini lebih rendah ketimbang Singapura dan Malaysia.

Namun begitu Indonesia mencatat nilai positif di bidang Keamanan Geoekonomi yang mencatat kemampuan perekonomian sebuah negara untuk bertahan dari sanksi atau upaya eksternal mendestabilisasi ekonomi domestik. 

rzn/yf (dari berbagai sumber)