1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

"Indonesia Seperti Pacar Nakal"

14 Agustus 2015

Elizabeth Pisani menerbitkan buku tentang pengalamannya menjelajahi Indonesia. Dalam wawancara dengan kantor berita Reuters, dia mengutarakan mengapa menulis buku tentang perjalanannya.

https://p.dw.com/p/1Dqrq
Elizabeth Pisani
Foto: cc-by-sa-DaveThePhotographer

Mengapa Anda ingin menulis buku seperti ini?

Elizabeth Pisani: Saya lihat sudah banyak sekali buku tentang politik dan militer di Indonesia, tapi sedikit sekali buku tentang kebudayaan dan masyarakatnya, terutama di pulau-pulau yang jauh. Padahal ini negara yang sangat besar, negara keempat terbesar di dunia dari jumlah penduduknya, hanya sedikit orang yang tahu.

Sejak 20 tahun terakhir, Anda sering berkunjung ke Indonesia. Apa daya tariknya?

Indonesia seperti pacar yang nakal. Sangat menarik, baik hati, hangat pada awalnya. Tapi kemudian berubah jadi nakal dan menyakitkan. Yang akhirnya membuat kita menangis tersedu-sedu. Tapi, kita tetap kembali lagi…

Apa masih ada pertanyaan besar dan Anda berusaha menemukan jawabannya?

Tidak ada satu tesis yang berlaku untuk Indonesia, sebab ini sebuah bangsa besar, jadi logis saja tidak ada satu definisi.

Jadi, dari mana datangnya judul "Indonesia, Etc" untuk buku Anda?

Diambil dari deklarasi kemerdekaan 1945. Ada bagian dari deklarasi itu yang menyebutkan: "Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dll., diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya". Sampai sekarang, mereka masih tetap membentuk yang "dll." itu.

Buchcover: Elizabeth Pisani Indonesia Etc.: Exploring the Improbable Nation
Foto: Granta

Apa Anda mulai dengan sebuah rencana perjalanan?

Perjalanan itu berlangsung selama 13 bulan selama tahun 2011-2012. Saya mulai dari Sumba dan bergerak ke arah timur melawan arah jarum jam. Saya sengaja mulai dari Jawa, karena Jawa bagi pulau-pulau di luarnya cenderung jadi kekuatan yang mendominasi, dan Jakarta mendominasi Jawa. Kalau saya mulai dari Jawa, saya mungkin akan melihat Indonesia dari perspektif itu.

Lalu bagaimana Anda melakukan perjalanan berkeliling?

Saya kebanyakan menggunakan perahu atau kapal feri antar pulau, menggunakan sepeda motor, naik bis. Kadang-kadang saya juga naik pesawat carteran.

Apa prinsip Anda selama melakukan perjalanan ini?

Ada dua hal. Pertama prinsip yang berlaku dalam epidemiologi, yaitu pemilihan acak. Aturan kedua, "selalu jawab ya" kalau diundang.

hp/vlz (rtr)