1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Indonesia Tawarkan Diri Bantu Kemelut Korut

Zaki Amrullah29 Mei 2007

Indonesia menawarkan bantuan untuk memfasilitasi pencairan dana Korea Utara di Bank Macau sebesar 25 juta dollar Amerika Serikat. Solusi ini disodorkan Indonesia agar kisruh dana korea Utara, yang menjadi syarat Pyongyang untuk menghentikan reaktor nuklirnya segera dilaksanakan.

https://p.dw.com/p/CP5t

Indonesia menawarkan diri untuk membantu mencairkan dana 25 juta dollar Amerika Serikat, milik Korea Utara dari sebuah bank di Macau yang sebelumnya dibekukan Amerika Serikat. Pencairan dana itu merupakan syarat utama Pyongyang untuk menutup reaktor nuklirnya. Tawaran itu disampaikan Menteri Luar Negeri Hasan Wirayudha, dalam pertemuan dengan Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Christopher Hill di Jakarta, Selasa petang. Menurut Wirayudha, Indonesia berharap, solusi ini bisa memecah kebuntuhan masalah itu.

“Bagaimana kalau dana itu ditransfer melalui salah satu bank di Indonesia, tapi dengan kepastian Amerika memberikan Greenlight, jadi Bank kita tidak terkena implikasi apapun, dari tuduhan money laundering atau apapun Buat kita yang penting dana bisa ditranfer dari bank Macau kemudian ditranfer yang saat ini di jajaki ke bank China. Karena itu Juga kita tawarkan ke pihak korea utara kalo ada mau dengan fasilitasi itu, kita dengan senang hati, tentu kita akan bicara dengan pihak Amerika”

Dalam pembicaraan enam negara, bulan Februari lalu, Korea Utara sepakat menghentikan dan menyegel instalasi atomnya di Yongbyon dalam 60 hari. Namun, Pyongyang menunda janjinya, setelah dana 25 juta dollar di Macau yang seharusnya dicairkan sebagai timbal balik dari penutupan reaktor tersebut, tertunda pencairannya. Dana di. Banco Delta Asia Macau itu, dibekukan dua tahun lalu, setelah Washington menuduh bank itu melakukan pencucian uang untuk Pyongyang.

Pemerintah Indonesia mendesak Amerika Serikat, segera memenuhi janjinya mencairkan dana itu, dengan menawarkan bantuan melalui salah satu bank di Indonesia. Sejauh ini, Washington menyambut baik usulan itu, namun menurut Christopher Hill, pihaknya sedang berupaya mencari opsi lain, untuk mencairkan dana itu melalui Bank China.

“Saya tidak bisa memperkirakan kapan hal ini akan bisa diselesaikan. Kami sangat menanti pembicaraan kami di Beijing besok dan sangat berharap dari pembicaraan tersebut bisa dihasilkan jalan keluar. Kami berusaha keras menyelesaikan masalah ini. sesungguhnya akan sangat membantu jika saja Korea Utara mau menyerahkan masalah ini kepada kami untuk diselesaikan, sementara Korut tetap melaksanakan tugasnya untuk bekerjasama dengan IAEA dan melaksanakan kewajibannya menghentikan fasilitas program nuklirnya yang menjadi sebab awal dari permasalahan ini”

Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Christopher Hill berada di Jakarta untuk sebuah kunjungan kehomatan. Meski hanya singgah, sebelum bertolak ke Beijing untuk membicarakan masalah Korea Utara, namun di Jakarta, Hill, antara lain juga bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, menteri pertahanan Juwono Sudarsono dan ketua komisi pertahanan DPR.