1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Inggris Kirim Tambahan Pasukan ke Afghanistan

15 Oktober 2009

Inggris menambah kekuatan pasukannya di Afghanistan. Namun penambahan itu disertai desakan agar negara-negara yang tergabung dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara NATO melakukan hal serupa.

https://p.dw.com/p/K6f9
Ledakan bom mobil di Kabul baru-baru ini.Foto: AP

Di saat kabinet yang dipimpin Presiden Amerika Serikat Barack Obama masih sibuk mempertimbangkan apakah akan mengirimkan tentara tambahan ke Afghanistan, Inggris mengumumkan akan mengirimkan 500 tambahan serdadunya ke negara yang semakin gawat keamanannya itu.

Dengan penambahan 500 serdadu, jumlah tentara Inggris di Afghanistan seluruhnya akan mencapai 9500. Namun Perdana Menteri Inggris Gordon Brown dalam pidatonya di Majelis Rendah menyebutkan, syaratnya mitra NATO lainnya juga ikut menguatkan kontribusinya: „Untuk mendukung rencana kami melatih lebih banyak tentara dan polisi Afghanistan, serta dalam waktu bersamaan menjaga keamanan, saya menyetujui prinsip baru dalam peningkatan kekuatan, dengan persyaratan sebagai berikut: Bahwa pemerintahan di Kabul harus menunjukkan komitmen teguh mempersiapkan polisi dan tentaranya yang dapat dilatih untuk bertempur, ditngkatkannya perlengkapan pasukan Inggris dan negara-negara anggota NATO lainnya juga meningkatkan kekuatan pasukan untuk Afghanistan. Menurut Brown, setiap negara NATO seharusnya saling berbagi beban secara adil karena merupakan bagian dari koalisi.

Di lain pihak, pemimpin oposisi David Cameron menentang keputusan kepala pemerintahan Inggris tersebut, ujarnya: "Tapi ini bukanlah waktu yang tepat untuk mengkaji ulang secara lebih fundamental setiap aspek dari ketentuan militer dan segala hal yang kita lakukan bagi para serdadu pemberani kita dan bagi keluarganya yang menanti mereka di rumah.”

Sementara itu, Gedung Putih menyambut baik keputusan Inggris. Amerika Serikat merupakan negara pengirim tentara terbanyak ke Afghanistan, disusul oleh Inggris. Sejauh ini sedikitnya 221 tentara Inggris tewas dalam perang yang dimulai tahun 2001 itu. Juru bicara Gedung Putih, Robert Gibbs menyampaikan rasa terimakasihnya untuk penguatan koalisi tersebut, mengingat rakyat Inggris telah menanggung beban dari tingginya angka kematian tentaranya dalam perang tersebut.

Keputusan penambahan pasukan Inggris ini diumumkan setelah Rabu kemarin Presiden Amerika Serikat Obama mengadakan rapat selama tiga jam. Rapat digelar setelah laporan suram mengenai situasi aktual di Afghanistan, yang disampaikan oleh komandan NATO di Afghanistan, Jendral Stanley McChristal. Komandan NATO di negara yang dilanda konflik itu juga meminta tambahan minimal 40 ribu tentara.

Obama mengatakan ia berharap dapat menyampaikan strategi barunya untuk Afghanistan dalam pekan-pekan mendatang. Situasi di Afghanistan dilaporkan semakin gawat. Setelah delapan tahun digulingkan dari kekuasaan, kini Taliban menunjukan kebangkitannya kembali.

Obama menjanjikan pada tanggal 20 Januari lalu, bahwa mulai bulan Maret sampai penghujung tahun ini, akan terus menambah pasukannya hingga mencapai 68 ribu serdadu,.

AP/AS/afp/rtr/ap