1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Inggris Tangkap 12 Tersangka Teroris

21 Desember 2010

Ke 12 pemuda itu diciduk dalam razia besar-besaran yang berlangsung serentak di berbagai pelosok, Senin (20/12). Mereka diduga tengah merencanakan serangan bom di Inggris yang terinspirasikan oleh aksi-aksi Al Qaida.

https://p.dw.com/p/QhDA
Bis yang menjadi salah satu korban serangan teror Juli 2005Foto: picture alliance / empics

Operasi fajar itu berlangsung di berbagai lokasi di Inggris. Lima diantara ke 12 tersangka teroris yang ditangkap, diciduk di kota Cardiff. Tiga lagi digerebek di kota Stoke-on-Trent, seorang lagi di Birmingham dan ketiga lelaki lainnya ditahan di London. Hampir semua pemuda itu ditangkap oleh petugas keamanan di rumah atau di dekat rumah mereka sekitar pukul 05:00 pagi. Ke lima pemuda yang ditahan di Cardiff berasal dari Bangladesh.

"Pemuda-pemuda yang ditangkap di kawasan London, Stoke dan Cardiff itu berusia antara 17 hingga 24 tahun. Mereka semua ditahan berdasarkan Peraturan Anti Teror 2000. Mereka kini ditahan di tiga kantor polisi yang berbeda, dan dalam hari-hari berikut akan diinterogasi. Kami juga sedang menginvestigasi sejumlah lokasi dan saya kira akan butuh waktu agak lama untuk merampungkan penyidikan," demikian ungkap Asisten Komisaris Polisi Scotland Yard, John Yates.

Ia juga mengatakan, razia yang berlangsung dinihari itu didasari informasi intelijen, sudah cukup lama direncanakan dan melibatkan berbagai satuan keamanan. "Ancaman terorisme di Inggris begitu tinggi, sehingga dengan informasi yang kami miliki itu, saya yakin bahwa penangkapan-penangkapan itu harus dilakukan demi menjaga keamanan masyarakat umum, keamanan publik," diterangkan Yates di depan markas besar kepolisian Scotland Yard.

Meski Yates tidak bersedia merinci lebih jauh, sebuah pernyataan kepolisian Inggris menyebutkan bahwa ke 12 pemuda itu ditahan atas dugaan tengah mempersiapkan sebuah aksi terror di Inggris.

Media Inggris mengutip sejumlah sumber yang menilai kelompok-kelompok pemuda itu diciduk karena kekuatiran bahwa mereka terkait dengan serangan bom seperti aksi-aksi teror yang dilakukan oleh Al Qaida. Gerak gerik mereka itu sudah dimonitor sejak beberapa bulan oleh polisi dan badan intelijen dalam negeri Inggris MI5. Selain itu, sejumlah informasi Interpol dari kantornya di Baghdad menunjukkan kemungkinan serangan Al-Qaida yang menjadikan Amerika Serikat dan Eropa sebagai sasaran.

Kementrian Dalam Negeri Inggris menyatakan telah menerima informasi lengkap mengenai rencana razia itu sebelumnya. Disebutkan, Inggris berada dalam status siaga penuh, setelah awal tahun ini tingkat ancaman terornya dinaikkan menjadi genting, yang adalah peringkat ke dua tertinggi dari seluruhnya lima tahap kesiapan. Kementrian Dalam Negeri Ingrris menegaskan, bahwa ada kemungkinan sangat besar bahwa Inggris menjadi incaran pelaku terror.

Belum lama ini, seorang teroris di Swedia, Taimour Abdulwahab, meledakan bom bunuh diri. Pihak kepolisian memperkirakan, Abdulwahab mengalami radikalisasi di kota Luton, di Inggris. Peristiwa serta penyelidikan tersebut, menyebabkan Perdana Menteri Inggris David Cameron mengakui bahwa Inggris belum mengambil langkah cukup untuk mengatasi radikalisme Islam di Inggris.

Juli 2005 Inggris menjadi target serangkaian serangan bom terhadap trem bawah tanah yang menyebabkan 52 orang tewas, termasuk para pelakunya.

Edith Koesoemawiria/ap/afp

Editor: Andriani Nangoy