1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Internasional Kecam Pembunuhan Tim Medis di Afghanistan

9 Agustus 2010

Masyarakat internasional mengecam pembunuhan tim medis asing yang tewas di Afghanistan, pekan lalu. Salah seorang diantara korban, warga negara Jerman berusia, 35 tahun.

https://p.dw.com/p/OfoL
Konvoi bantuan IAMFoto: AP

Pemerintah Jerman mengecam pembunuhan dekapan pekerja asing dan dua staf lokal di Afghanistan, yang baru-baru ini terjadi. Terdapat enam warga negara Amerika Serikat, seorang warga negara Inggris, seorang warga negara Jerman dan dua petugas lokal Afghanistan, yang menjadi korban dalam peristiwa tragis itu. Mereka bekerja untuk organisasi bantuan Kristen International Assistance Mission IAM, yang terutama membantu pengobatan mata warga masyarakat di kawasan terpencil di negara yang dililit kemelut tersebut.

Pemerintah Jerman menuntut penjelasan mengenai pembunuhan itu. Demikian pernyataan yang disampaikan wakil juru bicara pemerintah Jerman, Sabine Heimbach.

Juru bicara fraksi Uni Kristen di parlemen Jerman, Henning Otte mengatakan insiden ini menggarisbawahi kebutuhan akan upaya terus-menerus dalam membangun stabilitas di Afghanistan, agar pemerintahan di Kabul, dapat benar-benar siap mengambil alih tanggung jawab keamanan dalam negeri. Diungkapkannya: “Kami menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dokter Jerman yang menjadi korban. Insiden ini menunjukan kembali bahwa meski dicapai keberhasilan di sisi lain kita harus memperhitungkan kemunduran. Namun kita tidak boleh menjadi lemah untuk terus melanjutkan tugas untuk menstabilkan dan memperkuat keamanan Jerman.”

Kubu oposisi pemerintah Jerman di Berlin juga mengutuk aksi pembunuhan itu. Ketua Fraksi Partai Hijau Jürgen Trittin menandaskan: “Ini mengerikan, dimana orang-orang, yang tidak ada urusannya dengan militer, melainkan dengan medis, untuk menolong warga, malah menjadi sasaran serangan. Ini menunjukan kurangnya stabilitas keamanan di Afghanistan saat ini.”

Pimpinan Partai Kiri Jerman, Gesine Lötzsch mengatakan kematian para petugas medis itu tidak hanya mengejutkan, namun juga menunjukan tingginya eskalasi kekerasan di Afghanistan.

Kemarahan bukan hanya datang dari Jerman. Menteri luar negeri Amerika Serikat Hillary Clinton menyebut pembunuhan itu sebagi tindakan tak berperasaan, terhadap orang-orang yang mengabdikan dirinya.

Sementara itu juru bicara pasukan internasional untuk Afghanistan ISAF, Josef Blotz mengungkapkan: “ISAF jelas-jelas mengutuk apa yang terjadi di sana, dan saya harap dengan ditingkatkannya jumlah aparat keamanan di Afghanistan, maka hal semacam ini tak terjadi lagi.”

Kelompok Taliban mengaku bertanggungjawab atas pembunuhan itu, dengan menuding para korban sebagai mata-mata dan misionaris Kristen. Direktur organisasi bantuan Kristen International Assistance Mission IAM, Dirk Frans, membantah tudingan itu. Dalam sebuah wawancara dengan televisi Al Jazeera, Dirk Frans mengatakan: “Saya suka pada orang yang mempunyai sikap, namun saya pikir Anda harus merefleksikan apa yang Anda komunikasikan pada orang-orang. Ini saran saya bagi Taliban: Apakah ini cara Anda melayani Tuhan?”

Jumlah warga sipil yang tewas di Afghanistan meningkat dramatis, demikian catatan Komisi HAM Independen Afghanistan AIHRC. Dalam kurun tujuh bulan sepanjang tahun 2010, terdapat lebih dari 1300 warga sipil tewas di Afghanistan.

Ayu Purwaningsih/dw/rtr

Editor : Asril Ridwan