1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Internet Explorer Tidak Aman

19 September 2012

Pakar dari dinas bagi keamanan teknik informasi Jerman-BSI menemukan celah besar dalam keamanan browser Microsoft Internet Explorer. Konsumen untuk sementara disarankan tidak menggunakan piranti lunak itu.

https://p.dw.com/p/16BCK
Foto: picture-alliance/dpa

Celah keamanan Internet Explorer disebutkan amat berat, sehingga konsumen disarankan menggunakan browser lain, untuk melakukan navigasi di internet. Saran untuk tidak menggunakan software semacam itu amat jarang dan tidak lazim.

Terutama yang terancam celah keamanan kritis adalah komputer yang menggunakan browser Internet Explorer versi 7 dan 8 pada sistem operasi Window XP, serta browser versi 8 dan 9 pada sistem operasi Windows 7.

"Internet Explorer versi itu telah diidentifikasi dan dieksploitasi oleh para hacker. Sebelum produsennya Microsoft menyadari adanya celah keamanan amat kritis. Sejauh ini juga tidak ada update keamanan sistemnya dari Microsoft", demikian pernyataan BSI yang dilansir Selasa (18/09).

Selain itu diketahui, kode untuk menyerang browser Internet Explorer sudah beredar secara luas di jalur virtual. Dengan itu, harus diperhitungkan akan terjadinya serangan hacker secara besar-besaran.

BSI menyebutkan, para penjahat siber menyalahgunakan kelemahan itu, untuk menjebak para pengguna internet. Jika pengguna terpancing mengakses situs bersangkutan, para hacker dapat menyusupkan kode piranti lunak yang dapat membajak komputer pengguna.

Microsoft tawarkan solusi sementara

Menanggapi imbauan BSI, Microsoft menyatakan, browser terbaru internet explorer versi 10 tidak terkena kasus itu. Akan tetapi, saat ini sebagian besar penggguna sistem operasi Windows, masih menggunakan versi-versi sebelumnya.

Microsoft masih berusaha menutup celah keamanan itu, demikian laporan dalam blog. Untuk sementara Microsoft menawarkan solusi dengan mengubah konfigurasi dan instalasi komponen Software-EMET (Enhanched Mitigation Experience Toolkit). Namun itu hanya solusi sementara, yang belum dapat dijamin mampu mengamankan komputer milik pengguna.

Sejumlah pakar IT menyarankan kepada konsumen, untuk menggunakan browser yang sudah terbukti handal, seperti google Chrome, Mozilla Firefox, Opera atau Apple Safari.

BSI yang bermarkas di Bonn, Jerman, menyatakan sudah menghubungi Microsoft, dan akan mengumumkan kepada konsumen, jika semua celah keamanan itu sudah teratasi.

AS/ VLZ (dpa,rtr,afp)