Iran Batalkan Pembebasan Warga AS
11 September 2010Harapan bahwa Sarah Shourd akan segera dibebaskan kandas. Menurut kantor berita Iran hari Jumat, jurubicara kejaksaan menyatakan bahwa proses hukum yang terkait belum rampung. Abas Jafari Dolatabadi dari kantor kejaksaan di Teheran mengatakan, berita mengenai pembebasan Shourd belum disetujui oleh pihak peradilan.
Sementara Kementrian Luar Negeri Iran menyebutkan bahwa rencana pembebasan itu dihentikan oleh Presiden Mahmoud Ahmadinejad. Kantor berita Iran menyebutkan, pembebasan warga Amerika yang sedianya dilakukan dengan upacara khusus ditunda, karena Sabtu adalah hari libur.
Masuk Wilayah Iran
Sarah Shourd adalah salah satu di antara tiga warga Amerika Serikat yang pada 31 Juli 2009 ditangkap tanpa visa di wilayah Iran. Menurut para ibu ketiga orang yang gemar melakukan „hiking“ itu, mereka tengah berlibur di Irak. Dalam salah satu ekskursinya mereka tanpa sengaja memasuki wilayah Iran. Shourd bersama Shane Bauer dan Josh Fattal kemudian dituduh memata-matai Iran dan dijebloskan ke penjara.
Februari lalu, Presiden Iran itu mengatakan bahwa ketiga muda-mudi bisa dibebaskan sebagai barter untuk pembebasan warga Iran yang ditahan di Amerika Serikat. Belakangan santer diberitakan bahwa Sarah Shourd akan dibebaskan hari Sabtu, seiring perayaan Idul Fitri di Iran dan peringatan serangan 11 September di Amerika Serikat.
Dua pekan lalu Masoud Shafii, pengacara ketiga muda-mudi itu mengatakan, ia telah menyampaikan permohonan resmi agar ketiga warga Amerika Serikat itu dibebaskan. Dalam permohonan itu tertera catatan bahwa ketiganya sudah dipenjara selama satu tahun tanpa bukti cukup, dan bahwa Shourd menderita penyakit yang harus segera ditangani secara medis.
Pengumuman tentang Pembebasan
Kamis malam yang lalu, kementerian kebudayaan Iran bahkan mengirimkan undangan peliputan acara pembebasan itu kepada jaringan-jaringan media di tempat. Menghadapi berita terakhir, ketiga ibu para tahanan di Iran itu mengeluarkan pernyataan bersama, yang memohon informasi lebih jauh. Ketiga ibu ini hanya satu kali bisa menemui anak-anak mereka di Iran, yakni pada bulan Mei tahun ini.
Amerika Serikat sejak awal menyangkal bahwa ketiga muda-mudi tersebut adalah mata-mata. Di tingkat internasional, baik Presiden AS Barack Obama, Menteri Luar Negeri Hillary Clinton dan berbahai kelompok internasional telah menyerukan agar Iran segera membebaskan mereka.
Edith Koesoemawiria/rtr/afp
Editor: Marjory Linardy