1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Iran Kaitkan Oposisi Dengan Barat

29 Desember 2009

Iran tuding negara Barat sulut aksi protes di Tehran pekan ini. Selasa (29/12), jubir Kementerian Luar Negeri Iran Ramin Mehmanparast mengatakan, akan panggil Duta Besar Inggris untuk menyampaikan keluhan resmi.

https://p.dw.com/p/LGAK
Foto: picture-alliance / dpa / dpaweb / DW-Montage

Sejak hari Minggu, kecaman komunitas internasional mengenai kekerasan terhadap para demonstran di Iran terdengar lantang. Dalam konferensi pers di Hawaii pada hari Senin (28/12), Presiden Amerika Serikat Barack Obama memuji gerakan Iran yang disebutnya menggunakan hak dasar sebagai warga.

Obama mengatakan, "Sejenak saya akan membicarakan perkembangan di Republik Islam Iran. Amerika Serikat bergabung dengan masyarakat internasional dan mengecam keras kekerasan yang digunakan untuk menekan warga Iran yang yang tak bersalah, dan kini telah bermuara pada penangkapan, cederanya banyak orang dan juga sejumlah orang yang tewas. Selama berbulan-bulan warga Iran telah berusaha untuk menggunakan hak mereka yang universal. Setiap kali mereka dihadapi dengan tangan besi, dan setiap kali dunia telah memandang kagum gerakan rakyat Iran yang penuh keberanian dan bertekad tinggi ini."

Obama juga menegaskan bahwa negaranya tak tersangkut dalam perkembangan di Republik Islam Iran, "Apa yang berlangsung di Iran bukan mengenai Amerika Serikat maupun negara asing lain, tapi mengenai rakyat Iran yang mengaspirasikan keadilan dan kehidupan yang lebih baik untuk dirinya.“

Ramin Mehmanparast Sprecher des iranischen Außenministeriums
Ramin Mehmanparast , jurubicara Kementrian Luar Negeri IranFoto: ILNA

Meski begitu Iran menuding negara Barat menyulut aksi protes di ibukota Tehran akhir pekan lalu dan menyatakan akan memanggil Duta Besar Inggris untuk menyampaikan keluhan resmi. Jurubicara Kementerian Luar Negeri Iran Ramin Mehmanparast hari Selasa (29/12) di Teheran bahkan mengatakan, bahwa aksi protes dilakukan sekelompok kecil orang.

Sejak hari Senin, televisi Iran mengirimkan sejumlah foto yang menunjukan bahwa ribuan orang mendukung pemeritahan Presiden Mahmud Ahamdinejad. Meski juga, mengkonfirmasi penangkapan lebih dari 300 orang dan tewasnya delapan orang. Namun wakil pimpinan kepolisian Iran, Ahmad Reza Radan, menepis tanggung jawab atas jatuhnya korban.

Radan berkilah,"Sungguh memprihatinkan bahwa ada sejumlah korban tewas dalam peristiwa itu. Ada satu orang yang jatuh dari jembatan, kemudian dua orang yang tertubruk mobil. Menurut laporan ada seseorang yang tertembak. Tapi karena polisi tidak menggunakan senapan atau pistol, maka peristiwa itu tak dapat dijelaskan dan harus diselidiki.”

Flash-Galerie Proteste in Teheran 27.12.2009
Foto: AP

Hari Selasa ini para korban tewas dimakamkan, termasuk keponakan pemimpin oposisi Mir Husein Moussavi. Belum ada laporan kekerasan, namun situs internet pemenang hadiah Nobel Perdamaian Shirin Ebadi melaporkan bahwa saudara perempuannya Dr. Noushin Ebadi ditangkap hari Senin malam. Selain itu juga journalis kenamaan Mashallah Shamsolvaezin.

Sementara berita lain mengenai penangkapan Mir Husein Moussavi tidak terkonfirmasi dan situs Jaras menegaskan mantan Presiden Ayatollah Mohammad Khatami tidak ditangkap, melainkan berada dalam keadaan aman di rumahnya. Berita dari Iran sampai kini tak dapat diverifikasi secara independen karena media asing dilarang meliput perkembangan di sana.

Mengenai aksi unjuk rasa di Iran hari Minggu, media oposisi melaporkan, bentrokan dengan milisi Basij dan polisi Iran bukan hanya pecah di Teheran, namun juga di sedikitnya tujuh kota lain Qom, Shiraz, Isfahan, Najafabad, Mashhad, Tabriz dan Babbol.

EK/HP/dpa/rtr/afp/ap