1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Israel Sasar Rumah Pemimpin Hamas

16 Juli 2014

Israel kembali melancarkan serangan udara atas Jalur Gaza, sehari setelah gencatan senjata gagal karena kelompok Hamas terus melakukan serangan roket. Hingga kini jumlah korban tewas mencapai lebih 200 jiwa.

https://p.dw.com/p/1Cdka
Foto: Reuters

Serangan di Jalur Gaza menewaskan paling tidak tujuh orang Palestina hari Rabu (16/7), dan merusak rumah Mahmoud Zahar – yang diyakini telah bersembunyi di tempat lain – dalam serangan pertama yang kelihatannya menyasar para pemimpin politik Hamas.

Konflik yang telah berlangsung lebih seminggu ini kelihatannya berada di titik balik balik pada Selasa lalu, dengan penolakan Hamas untuk mengikuti seruan dunia Arab dan Barat untuk melakukan gencatan senjata serta Israel yang mengancam akan meningkatkan serangan termasuk didalamnya invasi darat ke wilayah Gaza yang padat.

Militer Israel hari Rabu mengatakan mereka telah mengirim pesan peringatan kepada para warga di utara Gaza agar mengungsi pada pukul delapan waktu setempat menjelang serangan lanjutan yang mereka gelar.

Para pejabat Palestina mengatakan warga di dua kota tetangga Gaza telah menerima peringatan, namun Menteri Dalam Negeri Gaza memberitahu orang-orang agar tidak mengindahkan pesan Israel dan menampiknya sebagai bentuk perang psikologis.

Para militan Gaza terus menembakkan roket ke arah Israel, dengan melepas lebih dari 150 roket sejak hari Selasa, momen ketika gencatan senjata seharusnya mulai berlaku.

Akan bertambah ganas

Sayap bersenjata Hamas, Brigade Izz el-Deen al-Qassam, menolak kesepakatan gencatan senjata – proposal yang hanya berisi hal umum dari daftar tuntutan mereka – dan mengatakan perang dengan Israel akan ”bertambah ganas dan intensif”.

Israel kembali melakukan serangan di Gaza enam jam setelah gencatan senjata gagal. Militer menyatakan mereka menyasar sedikitnya 20 peluncur roket tersembunyi Hamas, terowongan bawah tanah serta fasilitas penyimpanan senjata.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan dalam pidatonya yang disiarkan Selasa malam bahwa Israel tidak punya pilihan kecuali ”memperluas dan mengintensifkan“ serangan mereka terhadap Hamas, meski ia tidak secara khusus menyebut soal kemungkinan melakukan serangan darat.

Kabinet keamanan Israel yang menggelar rapat sebelumnya telah mendiskusikan rencana terbatas untuk melakukan invasi darat, demikian pernyataan seorang pejabat Israel.

ab/hp (afp,rtr,ap)