1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Israel Siapkan Serangan Militer 'Terbatas' di Selatan Libanon

22 Juli 2006

Serdadu Israel terus bergerak maju

https://p.dw.com/p/CPDD
Israel kerahkan pasukan darat.
Israel kerahkan pasukan darat.Foto: AP

Israel mengkosentrasikankan panser dan pasukan infanterinya di perbatasan ke Libanon, Jumat malam (21/07). Namun militer tak menerangkan jumlah pasti kesatuan dan sasaran strategisnya. Dari kalangan tentara Israel hanya disebut, tidak akan ada serangan darat secara umum, melainkan serangan terarah terhadap sasaran-sasaran Hisbullah. Malam itu juga artileri Israel menembaki tempat-tempat yang diduga kuat sebagai lokasi Hisbullah melontarkan rudalnya. Serangan paling berat sementara ini dilancarkan angkatan udara Israel terhadap sebuah lokasi di balik perbatasan. Namun diperkirakan tidak akan ada penyerbuan total ke Libanon.

Jumat malam (21/07), Kepala Staf Jendral Dan Halutz mengumumkan di Tel Aviv, Serangan pasukan Israel di selatan Libanon berkaitan dengan operasi militer 'terbatas'. Apa yang dimaksud dengan istilah itu, Halutz tak menerangkan lebih lanjut. Malam itu PM Israel Ehud Olmert juga mengumumkan, tidak akan ada invasi besar-bearan dengan pasukan darat ke Libanon. Namun militer Israel menilai, mereka tak bisa menumpas Hisbullah dan rudal-rudalnya hanya lewat serangan udara saja.

Menurut perkiraan beberapa pakar militer, para pemimpin Israel mengkaitkan perang terhadap Hisbullah dengan dengan porgram nuklir Iran. Jika Teheran menguasai senjata massal, dan milisi Hisbullah yang pro Iran tetap menjadi faktor penentu di Libanon, maka eksistensi negara Israel terancam. Karena itu, kepentingan Israel, sama dengan AS, adalah melanjutkan perang terhadap Hisbullah sampai kekuatan militernya padam. Ini salah satu alasan mengapa Israel menolak gencatan senjata segera yang dianilai tidak akan mengubah peta kekuatan. Juru bicara Kementrian Luar Negeri Israel Mark Regev mengatakan, Hisbullah tidak akan menjadi elemen yang berbahaya seperti sat ini, tanpa Iran. Iran menyalurkan teknologi, senjata, uang, bahan peledak kepada Hisbullah dan melatihnya. Hisbullah adalah boneka yang dikendalikan Teheran, tandasnya.

Jumat malam (21/07), polisi menahan dua pria dan seorang wanita dalam sebuah mobil, dekat pelabuhan di Tel Aviv. Mereka diduga akan melancarkan serangan bunuh diri. Di Nablus, Tepi barat Yordan, seorang dokter Palestina ditembak mati tentara Israel. Seperti dilaporkan saksi mata dan petugas bantuan, dokter tersebut hendak memberikan pertolongan pertama kepada sejumlah orang yang cedera. Sebelumnya, ribuan demonstran menggelar aksi di pusat kota Nablus. Mereka mengacung-acungkan gambar pemimpin Hisbullah, Nasrallah, dan meneriakkan namanya, sebagai tanda solidaritas Palestina.

Sementara itu, masyarakat Israel sepakat dengan para pemimpin politik dan militernya, bahwa perang terhadap Hisbullah akan berlangsung lebih dari beberapa hari. Sejumlah pejabat tinggi militer menyebut beberapa minggu.