1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Ekonomi

Italia Izinkan Perjalanan Tanpa Pembatasan Mulai 3 Juni

16 Mei 2020

Mulai tanggal 3 Juni 2020, para turis akan kembali diizinkan berlibur ke Italia. Ini merupakan langkah besar bagi Italia yang perlahan mulai pulih setelah paling parah dihantam wabah COVID-19.

https://p.dw.com/p/3cK7T
Italien - Radweg um den Gardasee
Foto: Imago/Hoch Zwei Stock/Angerer

Italia akan kembali mengizinkan perjalanan dari dan ke luar negeri mulai tanggal 3 Juni, demikian pemerintah mengumumkan Jumat (16/05) malam. Menurut keputusan yang telah disetujui oleh kabinet Italia ini, pembatasan perjalanan domestik di Italia juga akan dicabut. Ini berarti penduduk Italia akan kembali diperbolehkan melakukan perjalanan dengan bebas dari satu wilayah ke wilayah lainnya. 

Pembatasan pergerakan di dalam wilayah Italia akan berakhir lebih awal pada 18 Mei. Namun pernyataan itu menekankan bahwa masing-masing pemerintah daerah dan negara bagian dapat membatasi perjalanan di daerah-daerah tertentu jika terjadi lonjakan infeksi baru. 

Beberapa daerah telah mendesak Perdana Menteri Giuseppe Conte untuk lebih awal membatalkan kebijakan pembatasan pergerakan ini, tetapi Conte memilih untuk lebih melonggarkan lockdown secara bertahap guna mencegah terjadinya serangan wabah COVID-19 gelombang kedua. 

Kebijakan pembatasan perjalanan yang berlaku di Italia saat ini masih akan terus berlaku hingga setelah liburan Hari Republik Italia pada 2 Juni untuk mencegah perjalanan massal selama liburan akhir pekan. 

Pertanyaan seusai masa karantina 

Masih belum jelas apakah keputusan pemerintah Italia untuk melonggarkan lockdown ini hanya terbatas untuk penduduk Uni Eropa. Namun sebuah media Italia melaporkan pada hari Jumat bahwa keputusan itu akan berlaku bagi orang-orang di dalam wilayah Schengen yang bebas visa dan Eropa

Sumber-sumber di pemerintah Italia mengatakan kepada harian La Repubblica dan kantor berita Adnkronos bahwa para pelancong tidak akan lagi diwajibkan untuk melakukan karantina mandiri ketika memasuki Italia setelah 3 Juni. Akan tetapi, pernyataan pemerintah juga tidak menyebutkan tindakan kesehatan dan keselamatan apa yang diharapkan untuk dilakukan oleh para pelancong. 

Pengumuman itu merupakan langkah besar bagi Italia yang berusaha untuk membuka kembali industri pariwisata dan menyelamatkan pendapatan warganya selama musim liburan musim panas. Italia menjadi pusat dari wabah COVID-19 di Eropa pada akhir Februari dan telah memberlakukan kebijakan lockdown yang termasuk paling ketat sedunia. 

Italia melaporkan jumlah kematian tertinggi ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Inggris, dengan lebih dari 31.600 kematian akibat virus corona jenis baru, meskipun kini kasus baru COVID-19 terus menurun. 

Negara-negara EU rencanakan buka perbatasan 

Negara-negara lain di Eropa juga mulai melonggarkan pembatasan penguncian, banyak yang berharap meraih pendapatan agar bisa mengganti kerugian yang diderita oleh sektor pariwisata. Beberapa negara Eropa yang berencana membuka perbatasan pada musim panas tahun ini termasuk Jerman, dan Austria.  

Sementara Spanyol telah membuka perbatasan namun memberlakukan wajib karantina diri selama 14 hari bagi orang yang memasuki negara itu. Spanyol juga memberlakukan keadaan darurat yang akan berakhir pada 24 Mei, tetapi diperkirakan akan diperpanjang. 

Destinasi wisata top lainnya yaitu Portugal diberitakan bahwa bahwa pantai dan hotel negara itu akan siap menyambut para wisatawan pada pertengahan Juni. Namun, masih ada kekhawatiran tentang bagaimana cara pengujian infeksi virus corona kepada para turis yang datang. Pembatalan musim turis secara menyeluruh pada tahun ini dapat menyebabkan ekonomi Portugis mengalami kontraksi hingga 6 persen.

ae/yp (dpa, Reuters)