1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jaringan Teror Al-Shabab di Asia Tenggara

9 Mei 2014

Polisi Malaysia sedang menyelidiki apakah organisasi pemberontak Somalia yang terkait Al-Qaida sedang berusaha membangun sebuah basis di Asia Tenggara setelah seorang tersangka pemberontak ditangkap.

https://p.dw.com/p/1Bwrl
Foto: Mohamed Abdiwahab/AFP/Getty Images

Kepolisian Malaysia mengaku telah menahan seorang laki-laki Somalia berusia 43 tahun di Kuala Lumpur yang selama ini diburu Interpol atas tuduhan terkait dengan pemberontak Al-Shabab yang selama ini dituduh terlibat dalam rangakaian aksi kekerasan di wilayah Afrika Timur.

Polisi juga telah melacak lima orang lainnya, yang sebagian besar memasuki Malaysia dengan visa pelajar, kata sumber kepolisian yang menolak diungkapkan identitasnya.

Beberapa dari lima tersangka telah meninggalkan negara itu, kata sumber tersebut, menambahkan bahwa sebuah penyelidikan sedang berjalan dan akan ada lebih banyak penangkapan lagi yang mungkin akan diumumkan.

Wakil kepala polisi Inspektur Jenderal Bakri Zinin pertama kali mengumumkan penangkapan laki-laki Somalia itu pada Kamis larut malam.

“Polisi sedang menyelidiki aktivitas orang yang ditangkap itu selama di Malaysia untuk mencari tahu apakah ada anggota Al-Shebab yang terkait teroris lainnya yang mungkin bersembunyi atau melakukan kegiatan yang bisa merugikan keamanan Malaysia,“ kata dia.

Rumah para tokoh teroris

Al-Shabab mengklaim bertanggungjawab atas serangan berdarah tahun lalu di pusat perbelanjaan Westgate di ibukota Kenya, Nairobi, yang menewaskan 67 orang.

Pekan lalu, Malaysia menangkap 11 tersangka yang terlibat kegiatan kelompok Islamis militan yang berkedok kerja kemanusiaan.

Media Malaysia yang mengutip sumber resmi mengatakan bahwa dua kasus itu tidak berkaitan satu sama lain.

Malaysia yang berpenduduk mayoritas Muslim selama ini dikenal mempraktekkan bentuk Islam yang relatif moderat dan selama ini tidak mencatat terjadinya serangan teror penting.

Namun negara itu dikenal menjadi rumah bagi para tersangka kunci kelompok Islamis militan, seperti Jamaah Islamiyah yang dipersalahkan atas serangan maut bom Bali pada tahun 2002.

Kepolisian Malaysia sedang menyelidiki kemungkinan serangan teror dalam kasus lenyapnya pesawat Malaysia Airlines nomor penerbangan MH370, namun sejauh ini tidak ada bukti yang mendukung dugaan tersebut.

ab/hp (afp,ap,rtr)